Jakarta, Obsessionnews – Menteri luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi, menegaskan pemerintah akan tetap bersikap tegas kepada pelaku tindak pidana kejahatan narkoba, dengan memberikan hukuman mati khususnya bagi mereka para bandar atau kurir narkoba tanpa ampun.
Retno juga mengatakan, hukuman mati terhadap para narapidana narkoba tidak akan menganggu hubungan Indonesia dengan luar negeri. Dan ia juga menegaskan pemerintah tidak akan takut dengan ancaman dan desakan dari pihak luar, demi untuk menegakkan kedaulatan hukum nasional.
“Pemerintah konsisten menjalankan kebijakannya mengenai masalah kejahatan narkoba. Saya kira kita tidak perlu lagi mengulang lagi mengenai dampak dari kejahatan itu sendiri terhadap warga negara kita,” ujarnya di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis, (12/2/2015).
Yang menjadi pertimbangan Retno bersikap tegas menindak kejahatan narkoba, dikarenakan Indonesia menjadi salah satu negara destinasi terbesar bagi peredaran narkoba. Setiap harinya hampir ada puluhan anak bangsa mati karena narkoba. Jika penangananya tidak serius maka narkoba menjadi ancaman yang membahayakan bagi masa depan Indonesia.
“Sekarang apa kita biarkan berapa banyak yang harus dibayar. Intinya pemerintah akan konsisten terhadap ini,” terangnya.
Sejauh ini di awal pemerintahan Presiden Joko Widodo pemerintah sudah melaksanakan eksekusi hukuman mati terhadap enam terpidana narkoba. Kebanyakan mereka adalah warga negara asing (WNA). Hukuman mati dianggap akan memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan narkoba.
Jokowi saat ini juga sudah menolak permohonan grasi yang diajukan oleh 64 terpidana mati kasus narkoba. Menurut Jokowi, kesalahan bagi kasus narkoba sulit untuk dimaafkan karena mereka umumnya adalah para banda besar yang demi keuntungan pribadi dan kelompoknya telah merusak masa depan anak bangsa. (Albar)
