Kamis, 25 April 24

Awas! Berbisik dan Memotong Pembicaraan Dilarang dalam Islam

Awas! Berbisik dan Memotong Pembicaraan Dilarang dalam Islam
* Ilustrasi larangan berbisik. (Foto: MI)

“Bisik-bisik tetangga kini mulai terdengar selalu di telinga hingga menusuk di dada.” Itulah sepenggal lirik lagu dari Ratu dangdut kita. Sering sekali kita tidak merasa bahwasanya kita suka berbisik pada orang lain dengan maksud supaya tidak terdengar, tapi di sudut lain ada yang memerhatikan kita.

Kadang kita apatis terhadap orang itu, namun mereka pasti sedih karena bisa jadi yang dibisikan itu mengenai tentang dirinya. Kadang juga kita memotong orang yang sedang berbicara, dalam tata krama sudah jelas itu tidak sopan, ada pulanya kita harus meminta izin supaya yang sedang mengobrol bisa memahami maksud dan tujuan untuk memotong pembicaraan itu.

Memotong pembicaraan merupakan ranah yang menjadi sensitif, karena dua-duanya bisa menjadi orang yang melakukan itu masuk dalam dosa besar. Seperti yang diungkapkan dalam hadis berikut:

Dari Amr bin Syu’aib, dari bapaknya, dari kakeknya Abdullah bin Amr semoga Allah meridhainya, bahwasannya Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda: “Tidak halal (boleh) seseorang itu memisahkan di antara dua orang (yang sedang berbicara) kecuali dengan izin keduanya.”

Seumpanya dalam hadis di atas apabila kita tidak mempunyai izin, haram hukumnya ikut campur dalam pembicaraan mereka, terkadang kita suka terhanyut dalam obrolan mereka sehingga mulut pun terasa gatal dan ingin segera memotong pembicaraan itu. Maka dari itu kita sebagai umat Islam yang baik harus bisa menahan untuk menjaga mulut kita. Lalu bagaimana dengan berbisik, apakah dalam Islam juga ada riwayatnya? Kita simak baik-baik.

Dari Nafi, dia berkata:
Adalah Ibnu Umar semoga Allah meridhainya, dia berbicara dengan seseorang, lalu datang seorang yang lain yang dia masuk diantara keduanya, maka dia (seorang yang lain itu) memukul dadanya (orang yang diajak berbicara oleh Ibnu Umar), kemudian Ibnu Umar pun berkata: “Jika engkau melihat dua orang sedang berbisik-bisik, janganlah engkau masuk di antara keduanya sampai engkau minta izin (kepada keduanya).”

Dalam hadis tersebut sangat jelas jika kita harus meminta izin terhadap orang yang sedang berbicara. Kita harus bisa menjaga perasaan satu sama lain karena pandangan Islam begitu menjaga perasaan sesama.

Lebih baik kita meniggalkan hal yang mudarat, selama masih ada yang sedang berbicara kita harus menjaga dan memerhatikan sesama.

Begitu juga sebaliknya, apabila kita sedang bertiga atau lebih jangan sesekali kita berbisik karena itu akan mengundang pertanyaan-pertanyaan, baik itu mereka akan kepo atau mereka bisa langsung suudzon terhadap kita.

Jagalah mulut kita dan akhlak kita. Tetap harus saling menjaga hati kita supaya tidak menusuk dalam dada. Lebih baik kita menunggu dari pada kita harus memotong pembicaraan orang lain, tingkah laku kita akan mencerminkan kepribadian kita, tetap berada di jalan Allah Swt. (Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.