
JAKARTA – Pengamat Ekonomi, Aviliani mengatakan Pemerintah harus menjaga harga pangan apabila ingin target inflasi dalam APBN 4,9 persen dan target Bank Indonesia 3,5 – 5,5 persen tercapai.
“Karena kenaikan tarif dasar listrik sudah tidak bisa dihindari, maka yang paling mungkin adalah menjaga harga pangan. Apabila harga pangan tidak dijaga, kemiskinan juga akan naik,” katanya.
Aviliani juga menyarankan agar pemerintah mengembalikan fungsi Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menstabilkan harga pangan sehingga laju inflasi bisa lebih dikendalikan.
“Harga pembelian pemerintah atau HPP selama ini belum tentu layak dan bisa mengamankan pasokan pangan dari sisi produsen atau petani. Seharusnya harga pangan dikendalikan oleh Bulog,” kata Aviliani.
Doktor manajemen dan bisnis Institut Pertanian Bogor itu memperkirakan apabila fungsi Bulog sebagai pengendali dan penstabil harga pangan dikembalikan, keuntungan petani juga akan lebih meningkat.
Aviliani mencontohkan, saat ini, keuntungan petani setiap panen hanya berkisar 13 persen saja, bila fungsi Bulog dikembalikan, keuntungan petani bisa mencapai 23 persen hingga 25 persen.