Jumat, 19 April 24

Atas Biaya Sendiri, Pria Ini Nekat ke Palu Jadi Relawan Gempa

Atas Biaya Sendiri, Pria Ini Nekat ke Palu Jadi Relawan Gempa
* Rokhman di lokasi likuefaksi di Desa Jono Oge, Kec. Sigi Biromaru, Kab. Sigi

Ditulis oleh: Alief Einstein, Ketua Dept Humas Pengurus Pusat Keluarga Alumni UNSOED

Khoirun nass anfauhum linnas – sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni, Hadits ini dihasankan oleh al-Albani)). Itulah hadits yang selalu Rokhman ingat dalam perjalanan hidupnya.

Palu, Sulawesi Tengah, adalah daerah yang pernah Rokhman singgahi dalam perjalanan hidupnya. Dr Rokhman sebagai Alumni Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto Jawa Tengah (Jateng) pernah tiga tahun bekerja dan tinggal di Palu serta menyambangi berbagai kota-kota lain di Propinsi ini.

Meski Rokhman tidak punya saudara dalam arti nasab, tapi pria kelahiran Banjarnegara- Jateng, 3 Februari 1979 ini banyak terjalin pertemanan yang sudah seperti saudara. Ketika tinggal di Palu, Rokhman sering mengalami kejadian gempa dan masyarakat sudah terbiasa merasakannya.

Namun, besaranya tidak sampai merusak seperti kejadian tanggal 28 September 2018 ini dimana Gempa sangat besar dan disusul dengan gelombang tsunami yang menghantam daerah pesisir serta lumpur likuefaksi yang menenggelamkan beberapa lokasi.

Rokhman di Posko Pengungsi Palu

Relawan Mandiri
Dalam suasana sangat mencekam ini, Rokhman bisa ikut merasakan beratnya perasaan para korban terlebih dengan begitu banyaknya korban rumah dan bangunan ambruk serta tenggelam yang mengakibatkan banyak sekali korban meninggal dunia, hilang, luka-luka dan mengungsi.

Maka dari lubuk hati yang dalam Rokhman merasa bahwa dirinya harus ikut berbuat sesuatu untuk mereka. InsyaAllah, Rokhman pun bertekad menjadi Relawan Mandiri (biaya sendiri) untuk menolong korban gempa, tsunami dan likuefaksi Sulawesi Tengah.

Ia kuatkan niat untuk bisa segera sampai di daerah ini guna bergabung denga teman-teman relawan siapa pun dan darimana pun demi kemanusiaan. Karena kemanusiaan tidak butuh identitas kelompok, suku, agama, dan ras.

Rokhman sempat menghungi teman-teman NGO (lembaga kemanusiaan) untuk ikut berangkat bersama mereka karena informasi yang berkembang diawal akses menuju kesana banyak yang tertutup, baik bandara yang retak landasan maupun jalan yang rusak dan terkena longsoran belum lagi isu penjarahan barang bantuan di daerah perbatasan masuk Palu dan Donggala.

Meski demikian, lembaga yang Rokhman hubungi memprioritaskan pengiriman tim SAR dan tim medis, sehingga akhirnya dia memutuskan untuk berangkat sendiri dangan biaya yang ada. Tak lupa pula, Rokhman minta doa dari teman-teman semua agar niatnya dimudahkan oleh Allah, terutama kepada teman-teman komunitas HNI dan jama’ah Masjid Al Fattaah Purwokerto Utara.

Alhamdulillah mereka tidak hanya mendukung secara moral, tapi banyak juga yang menghubungi Rokhman untuk bisa ikut berpartisipasi dan menitipkan bantuan untuk saudara-saudara kita di Palu, Sigi, dan Donggala yang terdampak gempa dan tsunami.

Bahkan, dari teman-teman di kantor tempat Rokhman bekerja dulu sebelum resign dan teman-teman seprofesi lainnya, juga tidak lupa dari jama’ah Masjid Al Fattaah Jalan Serayu Raya Perumahan Sumampir Purwokerto, yang langsung membuka rekening dan kotak donasi untuk kota Palu, Kab. Sigi, dan Kab. Donggala.

Rokhman di Jembatan Kuning ikon kota Palu, kini sudah luluh lantah akibat tsunami dan gempa

Perjalanan
Jadwal perjalanan pun Rokhman planning, mengingat banyak info yang berkembang mengenai tantangan perjalanan menuju ke sana. Bahkan, sempat para keluarga korban yang dari Makassar ditahan oleh TNI AU untuk tidak ke Palu dulu. Sebab, orang-orang di Palu juga berebut keluar Palu dengan pesawat Hercules milik TNI AU.

Bismillah Rokhman cari tiket penerbangan dan dapat tiket tanggal 4 Oktober 2018 dari Jogja langsung menuju Palu. Tapi qodarullah sehari sebelum jadwal terbang pihak maskapai memberikan konfirmasi bahwa penerbangan Rokhman ke Palu dibatalkan karena bandara ditutup kembali untuk pesawat komersial.

Rokhman-pun tak mau terus menunda, dan mencari alternatif lain untuk bisa segera sampai ke Palu. Akhirnya, Rokhman ambil jalur udara dari Jogja ke Balikpapan (6 Oktober 2018). Tanggal 7 Oktober 2018 dari Balikpapan Rokhman lanjut penerbangan ke Mamuju-Sulawesi Barat untuk kemudian disambung jalan darat dari Mamuju ke Palu yang membutuhkan waktu 7 sampai 8 jam perjalanan.

“Tebarkan kebaikan, maka kita pun akan bertemu dengan banyak kebaikan,” demikian status FB Rokhman dalam perjalanan menuju Palu. Rokhman berangkat dari rumah di Purwokerto ke Jogja dengan kereta Api dan dari Jogja menjuju Balikpapan, sempat menginap di bandara Balikpapan untuk melanjutkan penerbangan esok paginya ke Mamuju, Sulawesi Barat, untuk kemudian dilanjutkan dengan jalan darat menuju Palu – yang kalau tanpa berhenti butuh waktu 7 sampai 8 jam.

Sepanjang perjalanan Rokhman menemukan betapa bangsa ini sesungguhnya adalah bangsa yang sangat humanis, sangat berperikamanusiaan dan sangat peduli dengan nasib sesama anak bangsa, di jalan-jalan banyak posko-posko bantuan yang dibuat oleh warga masayarakat sendiri ataupun yang bersama aparat bagi para korban maupun relawan, sehingga kita tidak perlu takut kelaparan dan kehausan walau seandainya tidak ada uang.

Rokhman sempat singgah di tempat-tempat tersebut, dan tak perlu tanya macam-macam mereka pun langsung menawari minuman, kue dan makanan. Untuk urusan transportasi, Rokhman naik travel kecil (orang sana bilang mobil rental) pun ada orang yang tidak memperbolehkan Rokhman bayar tiketnya, karena dia sudah membayarkannya.

Juga saat menginap di Pasangkayu semalam juga Rokhman sudah langsung dicarikan oleh seorang pegawai BPN di Pasangkayu untuk menginap di rumah dinasnya yang beliau satu mobil dan sempat banyak ngobrol-ngobrol dengan Rokhman, tentu juga ngobrol seputar gempa dan tsunami, Sulawesi Tengah. Niat Rokhman pun untuk ke sana itu menjadi relawan.

Rokhman di salah satu Posko Relawan Kemanusiaan di Palu

Kondisi Palu-Donggala
Esok paginya, Rokhman melanjutkan perjalanan dari Pasangkayu ke Palu mencari rombongan relawan dan bantuan logistik yang dari arah Makassar ke Palu. Lagi-lagi masya Allah, kita merasa bahwa bangsa ini mempunyai solidaritas kemanusiaan yang sangat tinggi. Di komplek bundaran Pasangkayu sudah berjajar di sepanjang jalan banyak sekali truk-truk pangangkut barang bantuan beserta rombongan para relawan yang siap menuju Palu.

Rokhman pun mencari salah satu rombongan dari mereka dan Alhamdulillah disambut hangat penuh antusias oleh salah satu rombongan dari BWA (Badan Wakaf Al Qur’an) apalagi setelah mereka tahu bahwa Rokhman berangkat sendiri dari daerah yang jauh dari mereka, dan Rokhman pun diminta ikut satu mobil dengan mereka.

Kira-kira pukul 11.30 WITA, Rokhman mulai masuk daerah Kab. Donggala, dari Pasangkayu sebenarnya sudah mulai terlihat dampak gempa dengan rumah-rumah yang rusak bahkan banyak yang rata dengan tanah. Walaupun daerah ini cukup jauh dari kota Palu. Namun setelah masuk Kab. Donggala terutama setelah lewat kota Donggala, nampak sekali bekas-bekas gempa dan tsunami yang sangat parah, rumah rusak, ambruk rata tanah, bangkai-bangkai kendaraan bermotor, tenda-tenda pengungsi sepanjang jalan sampai masuk kota Palu.

Sempat pula melewati komplek Palu Grand Mall yang dihajar Tsunami dan rusak berat, RS Anutapura, dan juga Ramayana Mall yang hampir ambruk dan serta banyak sekali bangunan-bangunan yang hampir ambruk. Selain itu, banyak jalanan yang retak dan juga naik permukaannya. Sampai akhirnya Rokhman singgah di posko BWA sebentar dan di situ diajak makan siang oleh salah satu Ustadz yang menjadi kordinator posko yang ternyata orang dari Majenang, Ustadz Muhammad Marsi.

Nampaknya, niat untuk kebaikan akan bertemu kabaikan-kebaikan lainnya. Dari posko BWA Rokhman melanjutkan perjalanan ke posko lain yang ada teman-teman relawan di posko tersebut alhamdulillah bisa ikut berbagi bersama mereka dengan bantuan yang terkumpul dari teman-teman muhsinin.

Rokhman di Kab. Mamuju Sulawesi Barat.

Kegiatan Rokhman selama di lokasi gempa dan tsunami utamanya membantu para korban di pengungsian terutama yang membutuhkan pertolongan kesehatan, yang luka yang sakit ibu hamil ibu menyusui dan anak-anak serta balita agar tidak kekurangan gizi. Untuk hal ini, Rokhman bekerjasama dengan teman-teman komunitas HNI yang menyediakan produk natural food dan natural health yang siap dikonsumsi para pengungsi.

Kegiatan lain Rokhman di antaranya mengunjungi teman-teman di pengungsian untuk mensupport secara moral dan mental. Alhamdulillah mereka sangat senang dikunjungi oleh teman dari jauh yang berangkat sendiri demi untuk mengunjungi mereka. Selain itu, ia juga ikut membantu teman-teman relawan yang ada untuk mendistribusikan logistik bagi pengungsi.

Adapun program ke depan Rokhman yaitu banyak hal yang bisa dia lakukan untuk membantu mereka tentu berkordinasi dengan lembaga-lembaga setempat sebagai operator di lapangan.

Banyak tempat ibadah (Masjid) yang harus dibongkar karena sudah tidak layak beserta tempat-tempat pendidikan informal (TPQ, Rumah Qur’an) untuk anak-anak disekitarnya, juga bisa membantu warga yang rumahnya hancur dan untuk ini sifatnya mendampingi program pemerintah karena pemerintah telah menyiapkan program rekonsiliasi dan rehabilitasi untuk mereka.

Rokhman mengenang, sebelum gempa dan tsunami (28 September 2018) lokasi likuefaksi di Desa Jono Oge, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi adalah jalan raya dan perkampungan ramai. “Sekarang rumah-rumah menumpuk rata dengan tanah ditelan bumi,” kenang pria yang pernah tiga tahun bekerja dan tinggal bersama istri dan anak-anaknya di Palu dan juga menyambangi kota – kota di Propinsi Sulawesi Tengah.

Rokhman saat di Palu bekerja di PT. Agricon cabang Palu – mulai September 2013 sampai dengan Semptember 2016. PT. Agricon adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang agribisnis. Kini, Rokhman beserta istri dan empat anaknya tinggal di Purwokerto, Jawa Tengah.

Rokhman adalah alumni Program Studi (D3) Pengelolaan Sumber Daya Perairan (PSDP) Fakultas Biologi Unsoed (2000 – 2003). Saat ini posisi pekerjaan Rokhman di Indonesia yaitu sebagai Busines Mentor di HNI (Halal Network Internasional) pada berbagai kota di Indonesia. HNI adalah perusahaan network marketing syariah milik muslim Indonesia yang menyediakan produk kebutuhan ummat dari kebutuhan harian, penjagaan kesehatan, dan pengobatan yang berbasis herba thibbunnabawi. (Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.