Sabtu, 20 April 24

Artbound Media Terbaru untuk Motivasi Pekerja

Artbound Media Terbaru untuk Motivasi Pekerja

Bandung, obsessionnews – Artbound media terbaru untuk memotivasi pekerja atau karyawan. “Ditengah suasana pekerjaan, suasana politik yang membuat orang mudah stres, artbound menjadi sebuah pilihan,” ujar Managing Partner Adventure Indonesia kurnia Fajar atau Kurfa saat ditemui pada acara Artbound for Motivation Training di Eko Wisata Alam Sentosa Pasir Impun Bandung, Sabtu (7/11).

Kurfa juga menyambut baik kebijakan pemerintah yang mempriotaskan sektor pariwisata sebagai andalan pendapatan negara. “Kami menyambut baik kebijakan pemerintah tersebut, sehingga para motivator dan penyelenggara training memiliki kesempatan yang lebih banyak,” ucap Kurfa.

Namun demikian Kurfa berharap pemerintah juga melakukan perbaikan infrastruktur dan keringanan pajak untuk bidang usaha tersebut. Sejak 2005 lalu pihaknya sudah berkiprah di dunia tranining motivasi, namun pada tahun 2015 inilah kembali melebarkan sayapnya, sehingga terus melakukan kerjasama dengan berbagai usaha tour travel.

“Yang membedakan artbound dengan outbond, kalau artbound menggunakan seni sebagai media belajar, dimainkan secara massal atau berkelompok,” tegas Kurfa.

artbound2

Menurutnya dengan media musik dan seni akan memberikan pengalaman tersendiri kepada peserta,  khusus seni pertunjukan. Selain itu dengan media seni bertujuan  membangun karakter, cara kerjasama, komunikasi dan  pelayanan. Pengalaman berkesenian itu akan  menjadi bagian saat acara terakhir, yaitu harus ditampilkan pada acara performing art.

Kurfa menjelaskan  preser yang diutamakan adalah ego, sehingga yang tidak bisa belajar kendang jadi mampu  memukul kendang, memainkan angklung dan sebagainya. “Inilah makna, jika bekerja dengan hati maka akan terasa tidak bekerja atau menikmati pekerjaan,” paparnya.

Pihalknya yang saat ini memotivasi sekitar 400 karyawan Bank Mandiri di lokasi tersebut  memaparkan para peserta akan mendapatkan  pengalaman artistik, mereka mengalami sendiri, sehingga kalaupun ada motivator yang menyampaikan materi  hanya bersifat sharing dan tidak menggurui.

Kurfa menilai pada perkembangannya para peserta training  akan mengalami proses harmonisasi, ada ruang agar tumbuh kreatifitas. “Saya orang manajemen bukan orang seni, 90 persen modul training itu di impor. Service exelent diimpor , publik speaking di impor dan lain-lain, sehingga seharusnya kita menciptakan sendiri materi training dan diadopsi dari kebudayaan kita sendiri,” katanya.

Kurfa juga mengaku sudah mendaftarkan konsep trainingnya ke HaKi. (Dudy Supriyadi).

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.