Sabtu, 20 April 24

Arief Budiman: Serangan yang Aneh-aneh Nggak Nyampe

Arief Budiman: Serangan yang Aneh-aneh Nggak Nyampe
* Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman. (Foto: Sutanto/OMG)

3 Magic Words

Ada hal menarik ketika bertemu dengan sosoknya, sebagai Ketua KPU yang pekerjaannya penuh risiko, tekanan, dan rentan menerima tudingan juga ancaman, Arief selalu terlihat tenang.

Ternyata, ia memiliki magic words sehingga bisa melalui segala tantangan yang menghadang dengan baik dan lancar. “Tantangan dan tekanan biasa terjadi. Makanya, ada tiga hal yang menjadi prinsip hidup saya,” ungkap ayah tiga anak ini. Pertama, pandai bersukur. Jadi, pekerjaan sesulit apapun, harus disyukuri. Kedua bersabar.

“Sabar itu tidak ada batasnya. Misalnya, tiba-tiba ada orang marah, saya tidak boleh kehilangan kesabaran. Ketiga, tidak sombong. 3 magic words inilah yang sering saya ucapkan dalam doa, semoga selalu bisa saya terapkan karena kalau semua dikerjakan, hidup akan tenang saja,” ungkap pria ramah ini.

Lebih lanjut ia menuturkan, untuk selalu tampak prima ia selalu menyempatkan diri berolahraga, mulai dari futsal bersama teman-teman, bulu tangkis, hingga bersepeda, dilakoninya. “Selama tahapan kemarin, jujur karena load pekerjaan yang begitu tinggi, saya tidak ada waktu berolahraga. Namun, satu bulan belakangan, saya sudah melakoninya lagi. Saya juga suka kalau ada acara di luar kota dan harus bermalam di hotel, saya sempatkan diri ke gym-nya, setidaknya treadmill,” akunya.

Seminggu yang lalu, sambung pria berdarah Jawa ini, ia baru saja membeli sepeda. “Jadi, saya menempatkan dua sepeda di kantor sehingga sewaktu-waktu bisa bersepeda dengan teman. Lalu, saya beli lagi dua untuk di rumah supaya bisa bersepada bersama keluarga,” imbuh Arief.

Ia juga kerap menghabiskan waktu bersama keluarga tercintanya dengan berwisata kuliner. “Namun, dua putri saya sudah sibuk sekolah dan ada yang masuk pondok. Hiburan saya di rumah, si bungsu yang saat ini usianya baru 5 1/2 bulan. Obat lelah saya adalah bermain dan berjalan-jalan bersama si baby,” ujarnya.

Arief mengungkapkan, nama putra bungsunya adalah Tsabit El Haq Budiman. Menariknya, nama tersebut terinspirasi dari situasi politik Pemilu Serentak 2019. “Jadi, saya ini banyak dituduh, dicerca macam-macam. Saya punya prinsip, jangan penah takut sepanjang melakukan dan mengatakan hal yang benar. Saya pernah berkomentar, tuduhan itu sangat menyakitkan. Padahal, saya tidak punya niat buruk sedikit pun terhadap bangsa ini, tapi dituduh ini dan itu. Saya tetap harus menjaga kebenaran. Oleh karena itu, saya namakan nama si kecil Tsabit El Haq Budiman,” urainya.

Arti nama tersebut, imbuhnya, adalah orang yang teguh menegakkan kebenaran, anaknya Budiman. “Termasuk waktu kelahirannya juga dipengaruhi situasi kondisi politik. Jadi, saya ingat betul, saat ingin menetapkan daftar pemilih tetap (DPT). Beberapa kami tetapkan kembali bahkan sampai tiga kali, DPT yang pertama, DPTHP pertama, kedua, hingga ketiga. Kata dokter, anak saya akan lahir hari Kamis. Waduh, itu bersamaan dengan penetapan DPTHP secara nasional melalui rapat pleno dan terbuka. Akhirnya, saya bilang sama dokter, “Dok, hari baik itu Jumat”. Alhamdulillah, mundur sehari, mestinya tanggal 4 menjadi tanggal 5,” kenang Arief seraya tersenyum.

Halaman selanjutnya

Pages: 1 2 3 4

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.