Rabu, 24 April 24

APRN dan Forest Interactive Foundation & Asean Foundation Kerja Sama Gelar ASEAN Spot: 2030 SDG Goals, Where Are We Now?

APRN dan Forest Interactive Foundation & Asean Foundation Kerja Sama Gelar ASEAN Spot: 2030 SDG Goals, Where Are We Now?
* Asean Public Relations Network (APRN) bekerja sama dengan Forest Interactive Foundation & Asean Foundation mengadakan ASEAN Spot: 2030 SDG Goals, Where Are We Now? di Auditorium & Performance Hall Prof. Dr. Djajusman, Kampus B, LSPR Jakarta, pada Selasa (10/1/2023). (Foto: LSPR)

Obsessionnews.com – Asean Public Relations Network (APRN) bekerja sama dengan Forest Interactive Foundation & Asean Foundation mengadakan ASEAN Spot: 2030 SDG Goals, Where Are We Now? di Auditorium & Performance Hall Prof. Dr. Djajusman, Kampus B, LSPR Jakarta, pada Selasa (10/1/2023).

Dalam acara ini mengundang tiga pembicara terkemuka dari Malaysia dan Indonesia serta beberapa peserta seperti mahasiswa, Praktisi SDG, perwakilan Yayasan Lokal di Indonesia dan lain-lain.

Dalam keterangan tertulis LSPR, Founder & CEO, LSPR Institute of Communication & Business dan President of ASEAN PR Network Prita Kemal Gani menyampaikan, dirinya percaya, saat ini adalah tahun kolaborasi dan sudah saatnya menghubungkan kembali network bersama. Menurutnya, kolaborasi dan kerja sama ini sangat penting untuk mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi.

“Dengan saling mengakui dan menghormati, kami menegaskan niat kami untuk mengembangkan friendship agreement dan kerja sama antara LSPR SDG’s Centre dan ASEAN Foundation, antara AAN (ASEAN Autism Network) dan ASEAN Foundation, dan antara CAPRS (Centre for ASEAN PR Studies) dan ASEAN Foundation,” ujarnya.

Sementara itu, CEO Forest Interactive, Johary Mustapha dalam forum tersebut menjelaskan, urutan negara yang sudah mencapai 17 tujuan SDGs, dari Finlandia, Denmark, Swedia, Norwegia, dan Austria, serta membandingkannya dengan Malaysia dan Indonesia yang masih terpaut jauh dari target. Ia pun mengajak semua pihak untuk membantu mencapai target SDGs tersebut, salah satunya dengan teknologi.

Baca juga: LSPR Bali Bangun Kampus dan Peluncuran Buku Biografi Pendiri LSPR

“Kita bisa membantu mencapai target tersebut salah satunya dengan teknologi. Namun, teknologi bisa menghambat target itu, misalnya jika kita tidak menggunakan waktu kita maka kita akan menjadi menghabiskan untuk entertainment, sebaliknya pemanfaatan teknologi dapat membantu percepatan target SDG salah satunya melalui akselerasi literasi teknologi di negara- negara ASEAN” ujarnya.

Chief Executive Officer Insan Bumi Mandiri Zulfa Faiza mengatakan, seperti yang dilihat dari Tren Filantropi 2022 di Indonesia, bahwa 17 SDG Goal tidak diprioritaskan oleh banyak organisasi. Oleh karena itu, pihaknya mendorong dan mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi, karena kolaborasi menciptakan dampak yang lebih berkelanjutan.

“Seperti kata Pepatah Afrika, jika ingin cepat, pergilah sendiri. Jika ingin pergi jauh, pergilah bersama. Saya percaya, bersama-sama kita dapat mewujudkannya dan meninggalkan warisan bagi generasi penerus kita,” ujar Zulfa.

Selain ASEAN SPOT: SDG GOALS 2030, Where Are We Now? Forest Interactive Foundation melakukan Penandatangan MoU Perjanjian Partnership dengan ASEAN Foundation. Sedangkan Centre for ASEAN Public Relations Studies (CAPRS), ASEAN Autism Network (AAN) dan LSPR SDGs Centre melakukan Penandatanganan Simbolik Perjanjian Friendship Agreement dan Kerja sama dengan ASEAN Foundation.

Diwakili oleh Dr. Yang Mee Eng selaku Executive Director of ASEAN Foundation, Mr. Johary Mustapha selaku Founder & CEO Forest Interactive Foundation (Malaysia), Ms. Yuliana R. Prasetyawati, MM selaku Head of Centre for ASEAN Public Relations Studies, Ms. Candy Hernandez, M.Si, FAPR selaku Ketua Sekretariat ASEAN Autism Network dan Mr. Taufan Teguh Akbari, Ph.D selaku Chairman of the LSPR Centre for SDG’s.

Baca juga: LSPR Band Ajak Penonton Bernostalgia di Acara A Razzle Dazzle Mixtape: Era of 2000s

Dr Yang Mee Eng mengaku sangat bersemangat untuk menandatangani MoU dengan Forest Interactive Foundation. Dia berharap MoU ini dapat memperkuat upaya untuk mempercepat pencapaian SDG di ASEAN.

“Sebagai badan ASEAN, kami terdorong untuk membangun kemitraan yang lebih kuat dengan para pemangku kepentingan untuk mengatasi masalah yang paling mendesak di kawasan ini dan MOU ini dapat mewujudkannya dengan sempurna,” ujarnya.

Peluncuran LSPR Centre for Sustainable Development Goals (SDG’s)

LSPR Institute of Communication and Business juga meluncurkan Centre for Sustainable Development Goals (SDGs) yang bertujuan untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan, baik secara umum maupun khusus dalam lingkup Lembaga LSPR.

LSPR Center for SDGs diharapkan dapat menjadi wadah tidak hanya bagi civitas akademika LSPR, tetapi juga bagi organisasi, komunitas, dan lembaga pemerintah untuk dapat saling berkolaborasi guna mendukung terwujudnya peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya dengan mengacu pada 17 pilar yang tertuang dalam SDGs.

Untuk itu, dengan dibentuknya SDGs Center, maka seluruh kegiatan Lembaga LSPR baik internal maupun eksternal yang memiliki fokus dan tujuan terkait SDGs akan lebih terangkum dan terhubung serta dipertajam sesuai dengan kebutuhan dan visi misinya.

LSPR Center for SDG’s siap berperan dan berkontribusi aktif melalui berbagai program diantaranya; pelatihan dan peningkatan kualitas penelitian dan publikasi, event (seminar, webinar, kompetisi), kemitraan dan kerja sama. 5 pilar yang akan menjadi fokus utama LSPR SDG’s Center dalam berbagai kegiatannya adalah: pendidikan, kesehatan, lingkungan, sosial dan kemitraan.

Selain itu, pengetahuan tentang Ilmu Pembangunan Berkelanjutan akan dimanfaatkan untuk kepentingan peningkatan kapasitas multidisiplin, baik untuk memfasilitasi kegiatan pendidikan, penelitian, pelatihan dan juga konsultasi bagi para pemangku kepentingan yang disesuaikan dengan isu-isu nasional dan internasional.

Taufan Teguh Akbari menyampaikan dukungan dan kebahagiaan atas peluncuran LSSDGs. Dia mengatakan, LSPR SDG Centre didirikan sebagai pusat kajian pembangungan berkelanjutan yang mana menjadi goals bersama semua element baik formal maupun informal dalam mensukseskan SDG tahun 2030.

“LSPR SDG Centre siap berkolaborasi dan bermitra dengan berbagai pihak untuk membuat dampak yang bermanfaat untuk masyarakaat luas dengan berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan modal sosial yang dimiliki oleh LSPR,” ujar Taufan. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.