Rabu, 24 April 24

Apriyadi Malik Diduga Otaki Pemindahan Aset Auditor BPK

Apriyadi Malik Diduga Otaki Pemindahan Aset Auditor BPK
* Auditor BPK Ali Sadli menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (8/1/2018).

Jakarta, Obsessionnews.com – Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta mengungkap perab Apriyadi Malik alias Yaya dalam kasus dugaan suap terhadap pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Ali Sadli, terkait pemberian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) di Kemendes PDTT 2016.

Yaya disebut sebagai otak pemindahan aset milik bekas auditor BPK Ali Sadli. Hakim awalnya heran mobil Ali Sadli harus dipindah-pindahkan oleh Yaya usai operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Jarak kediaman Yaya dan Ali Sadli yang berdekatan. Menjadikan kemudahan bagi Yaya untuk memindahkan mobil milik Ali. Namun, ketua majelis hakim Ibnu Basuki Widodo curiga dengan kepentingan Yaya memindahkan mobil Ali itu.

“Apa sih alasannya, mobil dipindahin?” tanya Ibnu pada Yaya dalam sidang lanjutan terdakwa Ali Sadli di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Senin (8/1/2018).

“Tidak ada, Pak. Prihatin saja,” jawab Yaya yang juga Direktur salah satu perusahaan swasta tersebut.

Hakim merasa jawaban Yaya tak masuk akal. Yaya pun mengelak ketika ditanya hakim apakah alasannya memindahkan mobil agar tidak disita KPK.

“Ini ada yang tidak nalar ini. Kenapa dipindahkan?” tanya Ibnu lagi.

“Ya tidak ada maksud apa-apa, karena Pak Ali ketangkap,” jawab Yaya.

“Terus kalau Pak Ali ketangkap, apa maksudnya?” tanya Ibnu.

“Saya lupa. Tidak ada maksud apa-apa,” ucap Yaya.

Usai menerima banyak cecaran, Yaya pun akhirnya mengakui dan menceritakan latar belakang inisiatif dirinya memindahkan mobil Ali.

“Saya bilang, ya kalau bisa mobilnya dipindahin ke rumah saya aja.” ucap Yaya. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.