Kamis, 25 April 24

Anton: Demo 2 Desember akan Terlihat Siapa Anti Pancasila

Anton: Demo 2 Desember akan Terlihat Siapa Anti Pancasila
* Anton Medan.

Jakarta, Obsessionnews.com – Bangsa Indonesia mayoritas beragama Islam, kini sedang menghadapi ujian.

Bagaikan samudera, begitu luas ruang jiwa budayanya, karena bangsa Indonesia memiliki kemajemukan nomor satu di dunia.

Hal tersebut diungkapkan tokoh masyarakat Anton Medan dalam keterangan tertulis yang diterima Obsessionnews.com, Selasa (29/11/2016).

“Kita heterogen, bukan homogen. Itulah kekayaan kita,” ucap pria Tionghoa yang menjadi mualaf ini.

Ia menghimbau bangsa Indonesia setanah air agar berpikir ulang jika berkeinginan mengikuti aksi demo pada 2 Desember mendatang.

“Itu tidak masuk akal dan sudah berlebihan,” kata Anton Medan.

Tak dapat dipungkiri lanjutnya, semakin hari semakin tersibak tabir di balik pergerakan demonstrasi itu dapat mengusik dan mengacaukan jiwa budaya bangsa Indonesia.

Tak boleh dibiarkan, sudah sangat serius, katanya. “Kemajemukan itu keindahan,” papar Anton Medan sambil tersenyum.

Menurutnya, bangsa Indonesia berjiwa toleran, kebersamaan dan kekeluargaan, musyawarah, pemaaf, pemberi bukan penuntut, dan sebagainya.

Jika pemahaman budayanya lemah, diakuinya memang sulit peka perasaannya.

Di mana-mana penuntut itu berjiwa kerdil, lain dengan manusia pemberi yang berjiwa besar.

“Islam itu universal, tetapi budaya berkaitan dengan lingkungan. Sekali lagi saya katakan, jangan paksakan budaya homogen karena dasarnya kita heterogen, majemuk. Terlalu picik kalau bicara kafah dengan penekanan budaya homogen,” tegas Ketua Umum PITI ini.

Ia berharap warga jangan ikut-ikutan dalam rencana demonstrasi pada 2 Desember mendatang.

“Rangkaian-rangkaian demo itu juga akan memperjelas, yang mana anti-Pancasila, yang mana penegak Pancasila,” jelas pria yang akrab disapa bang Anton ini. (Popi Rahim)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.