
Jakarta, Obsessionnews – Para politisi di DPRD DKI Jakarta tampaknya tak henti-hentinya mengganggu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang bekerja untuk kepetningan rakyat. Belum juga hilang hangatnya upaya penolakan oleh Front Pembela Islam (FPI) dan barisannya yang juga didukung oleh pihak Politisi Koalisi Merah Putih (KMP) agar tak dilantik jadi Gubernur gantikan Jokowi yang jadi Presiden ke-7 RI, kini ada lagi gerakan untuk memakzulkannya. Alasannya hanya soal administrasi politik anggaran. Yakni, dokumen RAPBD yang disampaikan Ahok ke Mendagri tidak sesuai degan hasil paripurna DPRD.
Sementara itu, versi Ahok, ada dana siluman yang terindikasi disisipkan oleh para politisi itu, di mana Ahok pun melaporkannya ke KPK. “Jika memang Ahok melanggar UU karena tidak sampaikan dokumen RAPBD sesuai kesepakatan DPRD itu, maka juga perlu dipertanyakan,” ungkap Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Ode Ida kepada Obsessionnews.com, Sabtu (28/2/2015).
Tapi, lanjut La Ode, jika ternyata juga ketakturutan Ahok lebih karena dana siluman itu, maka pihak DPRD juga harus diperiksa. Sebab, jangan sampai pihak politisi merasa terhalang keinginannya untuk memainkan dana APBD sehingga Ahok harus dijatuhkan. “Sementara Ahok telah menunjukkan kinerja dan niat baiknya untuk gunakan dana bagi pembangunan sesuai kebutuhan rakyat,” tandasnya.
“Sosok Ahok kalau fair menilainya, merupakan figur yang sedang kerja untuk perbaikan di Jakarta. Sehingga haruslah dibela dan memang rakyat berada di belakang beliau,” tegas La Ode yang mantan Aktivis seperti Ahok.
Menurut La ode, yang perlu dilakukan jika memang menginginkan Ahok tetap memimpin Kota besar Jakarta maka yang harus dilakukan adalah, memastikan proses-proses perumusan setiap komponen anggaran dalam APBD dilakukan secara transparan dengan melibatkan publik atau kelompok profesional di luar DPRD dan Pemda, sehingga anggaran digunakan secara tepat.
Ia menuturkan, memang saatnya kita memiliki tugas terus mengingatkan para wakil rakyat yang kebanyakan hanya memperkaya diri sendiri. Harus disadari juga sekarang ini tidak sedikit politisi yang hausnya ganda akan jabatan, kekuasaan dan materi untuk perkaya diri selagi ada kesempatan. “Dan tampaknya Ahok hendak menghilangkan kesempatan untuk terwujudnya niat jahat para politisi itu sehingga terus saja berupaya didongkel dari jabatannya,” paparnya.
La Ode menambahkan, memang perlu ada antisipasi, karena ada yang lebih dikuatirkan, jangan sampai kekuatan yang ada di belakang para politisi lokal itu juga bermain untuk menggunakan momentum sekarang ini menjatuhkan Ahok, karena kian jadi preseden sangat buruk bahwa orang-orang baik dan berdedikasi untuk perbaikan akan selalu tersingkir. “Sebaliknya, sindikasi jahat berkuasa,” ungkapnya. (Asma)