Sabtu, 20 April 24

Angsa Hitam di Lantai Bursa

Angsa Hitam di Lantai Bursa
* Angsa hitam.

Oleh: Samuel Karwur, Peminat Politik dan Ekonomi

 

Tidak ada keraguan bahwa kita sedang hidup dalam era globalisasi. Dunia di mana teknologi berkembang dalam hitungan eksponensial. Banyak kejadian yang sama sekali tidak bisa diprediksi, entah itu baik ataupun buruk.

Sistem pemesanan taxi dengan layanan Uber, telah menghapus monopoli satu merk taxi. E-mail membuat kantor pos lebih sepi ketimbang 20 tahun silam. Bahkan Wall Street sedang mengalami revolusi.

Meskipun istilah “Wall Street” masih tetap digunakan, namun kenyataannya adalah banyak proses transaksi kini dilakukan lewat komputer. Tentu saja tidak harus melalui trading floor lagi.

Hal-hal seperti ini sudah barang tentu sangat postif bagi mereka yang menghargai kebebasan teknologi, serta mereka yang selalu ingin melihat perubahan yang muncul karena kemajuan zaman. Namun semua modernisasi dan limpahan tekhnologi saat ini, bukan jaminan bahwa tidak ada lagi persoalan. Justru sebaliknya.

Kurang lebih dua tahun silam, sistem perdagangan on line Bloomberg pernah terkapar akibat kesalahan teknis pada program komputer berikut perangkat kerasnya. Sebagai akibat, aktivitas perdagangan dari London hingga Asia terganggu.

Untuk sebagian kita, mungkin hal ini tidaklah berarti apa-apa, apalagi jika Anda tidak peduli akan hal-hal semacam ini. Anda bisa saja berkata bahwa hal itu hanya sebutir padi saja di dalam dunia perdagangan global. Kecil untuk 325.000 orang yang menjadi klien Bloomberg di seluruh dunia. Tentu, sah-sah saja jika berpikir demikian.

Melihat setiap episode yang terjadi di dalam globalisme, akan muncul sebuah pertanyaan. Apakah harus ada “Wall Street” kedua?

Mungkinkah diciptakan sebuah sistem yang lebih mumpuni sebagai untuk mem-back up data perdagangan di lantai bursa?

Atau, bagaimana jika sistem komputer ternyata crash untuk waktu yang lebih lama?

Pertanyaan-pertanyaan ini wajar bagi mereka yang berkarir sebagai trader. Sama juga dengan para investor.

Pernahkah Anda mendengar istilah Black Swan atau Angsa Hitam?

Di dalam dunia ekonomi, istilah Black Swan merupakan analogi terhadap sesuatu yang sangat tidak mungkin terjadi, tetapi akhirnya terjadi juga. Harusnya mustahil, tapi menjadi tidak mustahil. Sebuah peristiwa yang memicu terjadinya reaksi besar-besaran. Begitulah kira-kira.

Tengok peristiwa bangkrutnya Lehman Brothers tahun 2008, yang kemudian memicu krisis ekonomi global saat itu. Tentu krisis yang terjadi bukan semata-mata akibat bankrutnya Lehman Brothers. Peristiwa itu adalah salah satu tanda dari sekian banyak tanda tentang krisis global di mana investasi tidaklah selalu aman. Sebuah tanda di mana kita sementara hidup di zaman yang rentan dengan krisis, konflik dan ketidakpastian.

Ketika sistem ekonomi berubah menjadi kasino seperti sekarang, tidak ada lagi yang pasti. Krisis tinggal menunggu waktu. Hancurnya mata uang sedang menghitung hari. Runtuhnya sistem ekonomi sebentar lagi menjadi mimpi terburuk umat manusia.

Mungkin apa yang terjadi pada sistem Bloomberg belum akan mengakibatkan kolapsnya pasar saham dunia. Memang semua kemungkinan bisa saja terjadi, tetapi untuk kali ini saya rasa belum akan sampai ke sana dampaknya. Satu hal penting adalah tetaplah berjaga-jaga akan segala kemungkinan.

Angsa hitam bisa tiba-tiba muncul dari tengah danau.

Jika ini terjadi, maka pelajaran dari pengalaman yang sudah-sudah adalah jangan menjadi panik. Angsa hitam bisa saja terlihat, tapi kambing hitam mesti dijauhkan dari pandangan dan tidak perlu juga dicari-cari keberadaannya.

Kejadian tahun 2010 misalnya. Saat itu harga saham tiba-tiba menukik tajam akibat kesalahan pada salah satu lantai bursa.

Ada dua kelompok di sini. Bagi para trader yang masih bisa masuk pasar, banyak dari mereka langsung melakukan aksi jual, akibat rasio dan akal sehat yang tidak berfungsi setelah terbenam dalam kepanikan.

Sementara kelompok kedua, hanya duduk diam tanpa bisa melakukan apa-apa lantaran semua sistem di lantai bursa mereka tidak berfungsi. Komputer mati, layar black out, telepon crash. Helpless.

Sementara para trader yang tidak bisa berbuat apa-apa menunggu, aksi jual yang dilakukan lantai bursa di bagian dunia lain, mendorong harga saham melorot tak terkendali. Bisa dibayangkan berapa kerugian selama sistem crash. Betapa terkejutnya, ketika semua bisa kembali berjalan normal, ternyata uangnya telah habis tergerus teknologi yang “ngambek”.

Ini hanya contoh sederhana namun bisa saja terjadi. Hal penting untuk dipetik dari kejadian seperti ini adalah krisis tidak terjadi karena satu peristiwa saja. Untuk saham, jika harga tiba-tiba menukik tajam, itu pasti karena nilai saham yang over valued. Pasti ada banyak trader dan investor yang gugup sehingga melakukan aksi jual berjemaah.

Itulah sebabnya, jangan hanya menjadi trader “pulang hari”. Artinya trader yang mengandalkan “hit and run” untuk mengambil keuntungan. Kecuali memang peluru yang Anda miliki tidak banyak, maka strategi hit and run mungkin bisa jadi adalah taktik terbaik untuk menjaga investasi Anda.

Jika Anda mulai panik dengan situasi pasar saat ini, mungkin sekarang waktu terbaik untuk mengambil langkah pasti. Apakah Anda akan melakukan aksi beli, atau bahkan jual. Pastikan ketika Anda mengambil keputusan, jangan lakukan itu ketika Anda sedang dilanda kepanikan. Apakah panik gara-gara sistem yang ngadat, atau panik karena beberapa investor besar gelisah akibat mimpi buruk di malam hari, kemudian kaget di saat bangun pagi dan langsung mengambil posisi jual.

Bukan berarti saya menyarankan Anda untuk menarik semua investasi Anda di pasar bursa, uang, saham ataupun komoditi. Apa yang hendak saya katakan adalah seimbangkan investasi Anda, sampai pada titik di mana Anda merasa nyaman.

Jika besok ketika bangun pagi dan ada berita buruk, apakah Anda akan panik?

Jika iya, maka sebaiknya jangan dulu mengambil posisi apapun. “Mundurlah” barang sejenak. Keadaan sekarang tidak bisa diprediksi dengan akurat. Terlepas dari semua itu, Anda tidak harus kehilangan tidur nyenyak Anda, hanya gara-gara Black Swan –Angsa Hitam- yang tiba-tiba saja muncul di depan mata.(***)

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.