Jakarta, Obsessionnews – Sekarang, giliran Perancis yang berang menghadapi ulah Amerika Serikat lantaran menyadap tiga Presidennya selama periode 2006-2012. Rabu (24/6) waktu setempat kemarin, duta besar AS dipanggil guna mengklarifikasi laporan WikiLeaks tersebut.
Perancis menyesalkan tindakan sekutunya tersebut dan Dewan Keamanan negara Eropa ini mengingatkan agar peristiwa serupa tidak terulang lagi.
Dewan Keamanan juga mengatakan tidak akan mentolelir tindakan apapun yang dapat merusak keamanan serta perlindungan negara Perancis.
Adalah Edward Snowden dan Julian Assange para pembocor dokumen-dokumen rahasia yang kemudian dirilis WikiLeaks tersebut. Menteri Kehakiman Perancis Christiane Taubira seperti diungkap CNN mengatakan, negaranya kemungkinan bakal memberi suaka pada keduanya.
“Jika Perancis memutuskan menawarkan suaka pada Edward Snowden dan Julian Assange, saya tidak akan heran. Itu mungkin,” kata Taubira dalam wawancaranya dengan stasiun televisi Perancis.
Assange sendiri sudah berlindung di Kedutaan Ekuador di London, Inggris selama dua tahun guna menghindari ekstradisi ke Swedia atas tuduhan pemerkosaan dan pelecehan seksual tahun 2010 lalu. Sementara Snowden yang mempublikasikan ratusan ribu dokumen penyadapan Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA), sekarang berada di bawah perlindungan Rusia di Moskow.
Taubira menegaskan, keputusan memberi suaka pada kedua orang tersebut tidak berada di tangannya. Sedangkan penawaran suaka cuma bisa diberi Perdana Menteri dan Presiden Perancis. (Mahbub Junaidi)
