Umar Arsal (ist).
Hasan S
Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Bidang Tanggap Darurat Umar Arsal untuk diperiksa terkait penyidikan kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait proyek Hambalang. Umar akan dimintai keterangan sebagai saksi bagi tersangka mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.
“Yang bersangkutan dijadwalkan untuk diperiksa sebagai saksi untuk AU (Anas Urbaningrum),” kata Kabag Pemberitaan dan Informasi, KPK Priharsa Nugraha, di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (10/4/2013).
Selama ini, Umar dikenal sebagai orang dekat Anas. Dia pernah menjadi tim sukses Anas dalam pemilihan ketua umum di Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung. Nama Umar juga pernah disebut membagi-bagikan uang kepada sejumlah ketua dewan pimpinan cabang (DPC) untuk pemenangan Anas. Dewan Pimpinan Cabang Minahasa Tenggara Partai Demokrat, Diana Maringka pernah mengaku dapat 7.000 dollar AS, Rp 100 juta, dan Rp 30 juta dalam beberapa tahap saat kongres Partai Demokrat berlangsung. Uang itu, kata Diana, diberikan oleh Umar Arsal.
Dalam berbagai kesempatan, Anggota Komisi V DPR itu membantah tudingan tersebut. Umar mengatakan hal itu hanya didasarkan pada fitnah belaka. “Itu tidak benar. Semua itu fitnah dan saya akan jelaskan. Semua yang dikeluarkan itu hanyalah betul-betul biaya transportasi. Pokoknya sangat wajar,” ujar Umar. (rud)
