
Jakarta, Obsessionnews – Ada lagi opini baru terkait pembubaran Petral yang disebut-sebut sebagai sarang penyamun dalam pengadaan bahan bakar minyak (BBM) untuk kebutuhan nasional. Katanya, keberadaan anak perusahaan milik PT Pertamina ini tidak ada yang keliru.
Ternyata, pendapat Anggota Komisi VII DPR RI Hari Purnomo soal pembubaran Petral sangat berbanding terbalik dengan opini yang sudah terlanjur berkembang. Dia mengatakan, sebagai perusahaan dagang yang lazim dimiliki perusahaan minyak di seluruh dunia baik swasta maupun negara, dalam pengadaan bahan bakar minyak (BBM) untuk kebutuhan di dalam negeri tidak ada yang keliru.
“Salah satu tujuan trading untuk mengikuti perkembangan. Pertamina tidak mungkin. Petral itu didesain tidak untuk impor saja tapi juga membentuk harga,” kata Hari Purnomo pada diskusi Tata Kelola Energi Era Jokowi-JK yang diselenggarakan Aktual.co di Jakarta, Minggu (31/5).
Hari menilai, selama ini tidak ada yang keliru terkait kinerja Petral. Namun, tata kelola seperti masih menganggap diri sebagai negara yang kaya energi dan tata kelola-lah yang salah.
“Mari kita cek. Ini tugasnya instansi terkait untuk lakukan audit investigasi apakah pertamina sudah sesuai aturan?” kata dia.
Dia juga bilang, jika keberadaan Petral di luar negeri menyebabkan tidak bisa melakukan audit investigasi, itu salah besar.
“Kita tidak usah ragu. Sebagai pemegang saham bisa menginvestigasi. Kalau dibilang Petral di luar negeri dan tidak bisa diinvestigasi itu salah,” ujar dia. (MBJ)