Banda Aceh, Obsessionnews– Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dari harga Rp 6.800 menjadi Rp 7.300 Sabtu (28/3) pukul 00.00 WIB membuat rakyat Indonesia geram. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh Bardan Sahidi mengecam kebijakan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang kembali menaikkkan harga BBM yang dinilainya tidak pro rakyat.
“Tanpa ba bi bu, pemerintahan Jokowi seenaknya saja menaikkan harga BBM. Dampak utama dari kenaikan harga BBM ini adalah rakyat kecil. Bohong Nawacitanya Jokowi – JK yang selalu menyebut atas nama rakyat,” kata Bardan kepada obsessionnews.com di Banda Aceh, Sabtu (28/3).
Selain itu, Bardan menilai kebijakan pemerintah tersebut sebagai inkonsistensi. Sebab, beberapa bulan lalu juga sempat menaikkan harga BBM, lalu menurunkan kembali.
“Untuk Aceh, kenaikan hari ini berdampak luas dan sistemik. Di banyak tempat angkutan umum telah menaikkan tarif, demikian juga dengan harga kebutuhan pokok. Apapun dalih dan alasannya, pemerintah harus meninjau ulang kenaikan ini. Rakyat harus bangkit dan melawan,” ujar politikus PKS ini.
Bardan juga menjelaskan, jika pemerintah terus-menerus inkonsisten seperti ini, maka jangan salahkan jika ada arus pergerakan perlawanan dari masyarakat yang mengecam dan menuntut Jokowi -JK dan antek-anteknya yang semakin membuat ekonomi rakyat terpuruk, belum lagi nilai tukar rupiah terhadap dolar yang kian anjlok.
“Kami menolak kenaikan harga BBM sekarang juga, karena semakin hari semakin jelas pemerintahan Jokowi gagal menyejahterakan rakyat sepeti janji politik dalam Nawacitanya. Belum genap setahun pemerintahan hasil pilihan rakyat ini berjalan, mereka telah menyakiti hati rakyat. Satu kata, bangkit dan lawan!” kata Bardan dengan nada tinggi. (Agung Sanjaya)
