Jumat, 26 April 24

Aneh! Kasus Belum Diusut, Rest Area Kasus KM 50 Dihancurkan

Aneh! Kasus Belum Diusut, Rest Area Kasus KM 50 Dihancurkan
* Jalur menuju Rest Area KM 50 Tol Japek. (jasamarga.com)

Obsessionnews.com – Pakar hukum tata negara/pengamat politik Refly Harun mempertanyakan pembongkaran rest area KM 50. Padahal, menurutnya, kasus KM 50 yang menewaskan 6 orang laskar Front Pembela Islam (FPI) tu tak sedikit pun menunjukkan titik terang.

“Kejanggalan paling nyata adalah kok kasusnya belum selesai tetapi lokus (lokasi kejadian) delete atau dimusnahkan,” ungkap Refly Harun melalui youtube channelnya, Rabu (9/11/2022).

Sebagaimana diketahui, lokus detektif yang penting sekali dalam penyelidikan KM 50 itu dihapus dan TKP tempat kejadian yaitu rest area KM 50 dibongkar.

“Pertama, dia itu adalah TKP tempat kejadian perkara. Kedua, ya pasti kehilangan saksi-saksi yang tadinya penghuni di sana yang barangkali bisa dimintai keterangan sekarang kan penghuninya otomatis sudah tidak ada lagi di sana,” jelas Refly.

“Mencari penghuni tidak gampang, nggak mungkin kemudian dibuat pengumuman, siapa yang mengetahui peristiwa KM 50 tolong datang ke Polda Metro atau ke Mabes Polri ya kan?” tambahnya.

Menurut alumni UGM ini, ia justru membaca penegak hukum tidak ingin melakukan investigasi secara genuin. Seperti sudah ada petunjuk namun memilih tidak didalami.

“Nah, mudah-mudahan Jenderal Listyo Sigit Prabowo atau LSP ya bisa memecahkan part of the problem ya off disguise itu dan mau membayar utang sejarah ini,” kata dia.

Refly juga mengatakan meskipun Rizieq Shihab tidak ada di tempat saat kejadian (penembakan) ia bisa menggali dari saksi-saksi yang datang dan tentu dengan logika yang baik.

“Ya Satgas Merah Putih yang anggotanya ratusan wajib diintrogasi oleh TGPF yang dibentuk oleh tim independen,” jelas dia.

Ia menambahkan pasti selalu ada pro dan kontra kalau bicara kasus ini (KM 50).

“Tapi marilah kita berbicara dari aspek kemanusiaan ya aspek kemanusiaan itu tidak memandang suku, agama, ras dan antar golongan termasuk juga orientasi politik,” ungkapnya. (WE/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.