Purwokerto, Obsessionnews – Sikap Hutomo Mandala Putra (Tomy Soeharto) yang mengultimatum keras atas perilaku Yorrys Raweyai yang memimpin massa merebut paksa ruang Fraksi Golkar DPR, adalah merupakan hal yang wajar. Sebab, Tomy merupakan putra Almarhum Soeharto sebagai salah seorang pendiri Golkar.
“Jadi wajar saja beliau (Tomy) secara intens memberikan perhatian (kepada Golkar). Wajar lah,” ujar Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jan Syahri kepada Obsessionnews.com di ruang kerjanya, Kamis (2/4/2015).
Mengenai keseriusan Tomy yang akan bersikap keras kepada Yorrys, Jan mengaku tidak mengetahui pasti. Karena kabar itu tidak diketahui secara langsung. Telebih ucapannya tidak disampaikan di hadapannya. “Saya tidak tahu. Kan diucapkannya tidak di hadapan saya. Jadi, saya tidak mengetahui secara pasti keseriusan Pak Tomy,” ujarnya.
Melihat kekisruhan perebutan tampuk pimpinan di DPP Partai Golkar, Jan berpendapat yang sekarang terjadi adalah proses kedua kubu dalam membesarkan Golkar. Namun kedua kubu masing-masing punya persepsinya sendiri. “Mereka itu bersemangat membesarkan Partai (Golkar). Masing-masing punya persepsi sendiri,” kilahnya.
Menurut Jan, keduanya bukan siapa-siapa yang dulu bersama-sama membesarkan Golkar hingga kini. “Baik Abu Rizal Bakrie maupun Agung Laksono adalah senior-senior kami,” tegas Sekretaris DPD Golkar Purwakarta.
Ketika ditanya mengenai penyebab konflik akibat adanya pengaruhi luar, Jan secara diplomatis menjawab bahwa dalam proses politik banyak peran baik dari luar maupun dalam. Apalagi sekarang banyak pihak berkepentingan kepada Partai Golkar. “Ya, dalam politik semua orang melihat, mendengar, semua pihak ‘kan berpartisipasi. Sekarang banyak pihak yang berkepentingan kepada Golkar. Silahkan saja ditafsirkan!” ujarnya sembari tersenyum.
Namun, Jan berharap proses ini bisa membawa Golkar lebih besar lagi. “Saya harap setelah ini Golkar bisa lebih besar lagi,” pungkasnya. (Teddy Widara)
