Jumat, 19 April 24

Anak Muda Harus Jadi Motor Perubahan di dalam Industri Kreatif

Anak Muda Harus Jadi Motor Perubahan di dalam Industri Kreatif
* Indonesia butuh anak muda. (Foto: Dok Kemenparekraf)

Jakarta, obsessionnews.comIndustri kreatif termasuk salah satu industri paling diprioritaskan dalam perekonomian Indonesia. Untuk itu, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) industri kreatif harus benar-benar teruji.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio saat menjadi narasumber dalam acara “Satu Dekade Mata Najwa” yang digelar di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Rabu (19/2/2020) mengatakan, di dalam industri kreatif, anak muda tidak hanya berperan dalam mencetuskan ide tapi juga harus menjadi motor dalam perubahan.

Baca juga: Menparekraf Dorong Maskapai Isi Slot Kosong Penerbangan ke China

Tak hanya itu, anak muda dalam cara berpikir juga harus memiliki tujuan yang jelas sehingga ide-ide yang ingin dituangkan dapat terealisasi dan menjadi penggerak dalam perubahan.

“Inovasi tidak pernah terjadi dengan cara lama, inovasi terjadi dengan cara-cara yang baru untuk mencapai suatu tujuan,” ujar Wishnutama.

Wishnutama menyadari, banyak ide out of the box  dari generasi milenial yang sebenarnya diperlukan dalam mengembangkan industri kreatif, kerap terbentur dengan sistem birokrasi.

“Ini salah satu kendala yang saya perhatikan, tapi pasti ada jalan. Yang penting niat dulu untuk melakukan perubahan. Anak-anak muda di Kemenparekraf saya usahakan menjadi triggernya, menjadi motor perubahan,” jelasnya.

Namun dengan sistem birokrasi yang sekian lama telah terbentuk, untuk melakukan perubahan tentu bukan perkara mudah. Untuk itu harus mempunyai tujuan yang jelas dan dapat memberikan arahan. “Yang penting tujuannya jelas, kita mau apa. Perubahan ini memiliki dampak yang baik tidak untuk masa depan bangsa ini. Itu yang penting,”tuturnya.

Dikesempatan yang sama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menambahkan kriteria anak muda yang dibutuhkan Indonesia di semua sektor termasuk industri kreatif, tidak hanya mereka yang bisa bekerja.

“Pertama anak muda yang dibutuhkan itu adalah keberanian. Keberanian untuk mengikuti hatinya,” ujarnya.

Kedua kemampuan memecahkan berbagai masalah. “Ketiga, kemampuan bekerja sama, berkolaborasi dengan orang lain. Di masa depan tidak ada seorang sendiri, semua adalah team’s part,” jelas Nadiem.

Sementara itu, kesempatan generasi milenial untuk menduduki berbagai posisi penting di pemerintahan dan perusahaan juga dinilai semakin besar dan perlu. Hal tersebut bahkan menjadi komitmen Menteri BUMN Erick Thohir.

“Kuncinya good corporate governance adalah akhlak. Bagaimana mengelola secara profesional dan transparan,” ujarnya.

Dengan komitmennya di BUMN, dia berharap, kalau bisa tambah banyak jabatan direksi dari generasi milenial. “Sekarang baru 5. Kalau jumlah 142 perusahaan, targetnya 5-10% saja sudah bagus. Berarti jumlahnya 10 sampai 15 orang generasi milenial berarti. Tidak susah mencarinya asal diberi kesempatan,” pungkas Erick. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.