
Jakarta – Untuk memberikan kenyamanan bagi para penumpang, pihak Kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan tes urine kepada ratusan supir di sejumlah terminal bus di Jakarta yang dipakai oleh masyarakat melakukan tradisi tahunan yaitu pulang kampung menjelang hari Raya Idil Fitri.
Kepala Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Gembong Yudha mengatakan, di terminal bus Kalideres ini jika dalam pemeriksaan urine ditemukan ada supir yang positif menggunakan narkoba, maka pengelola bus yang bersangkutan diwajibkan untuk mengganti supir tersebut.
“Kami sudah pegang datanya, pengemudi dan nomor bus yang dikendarai sudah disesuaikan,” ujar Gembong kepada wartawan di Jakarta, Kamis (24/7/2014).
Menurutnya, kalau para supir bus biasanya ketahanan tubuhnya berkurang dikarenakan kelelahan dan pengaruh minum-minuman keras, obat-obatan, serta narkotika. Untuk itu, lanjut, Gembong pihaknya segera bertindak dan melakukan pencegahan dengan cara melakukan tes urine.
“Ini dilakukan untuk menghindari pengemudi aplusan,” ungkapnya.
Gembong juga menjelaskan, kalau pemeriksaan tes urine terhadap para sopir ini bertujuan agar perjalanan mudik para penumpang lebih aman. “Selain itu, dapat menghindari dari kecelakaan yang disebabkan lalainya sopir. Dan nanti bisa terlihat pengemudi mana yang positif pakai narkoba,” jelasnya.
Gembong melihat, kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi di saat mudik bukan hanya karena kondisi kendaraan yang tak layak, tapi juga dari faktor pengemudinya.”Bisa juga karena kondisi fisik pengemudi yang kurang fit, sehingga mengurangi kesadaran dan kewaspadaan pengemudi saat berkendara,” kata dia
Di lokasi yang berbeda, Badan Narkotika Nasional (BNN) berkerjasama dengan pihak terminal Kampung Rambutan guna mengantisipasi mengkonsumsi obat-obatan ataupun minuman keras yang dilakukan supir-supir bus antarkota. Hal ini dilakukan guna menekan angka kecelakaan.
Kepala Terminal Kampung Rambutan, Dwi Basuki mengatakan setiap hari pihaknya bekerja sama dengan BNN melakukan tes urine kepada seluruh supir-supir, hal ini untuk memastikan seluruh supir bus antarkota bersih dari narkotika, sehingga dapat memberikan rasa aman bagi para penumpang dalam mengendarai bus.
“Agar tidak terjadi Hal-hal yang tidak di inginkan pada saat membawa para penumpang.” ujar Kepala Terminal Kampung Rambutan, Dwi Basuki, di Jakarta.
Dwi juga mengatakan, jika ada supir atau awak bus yang kedapatan Positif menggunakan Obat-obatan terlarang, akan langsung di tindak lanjuti oleh pihak yang berwajib dan di proses secara Hukum yang berlaku.
“Kalau ada Supir atau Awak bus yang kedapatan Positif menggunakan Obat-obatan Atau minuman Keras, kita langsung serahkan kepada pihak Kepolisian dan langsung di Proses secara Hukum,” tegasnya.
Seperti diketahui, dalam pemeriksaan tersebut, polisi juga bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), Dinas Kesehatan, dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. (Pur)