Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) hari ini berakhir menguat di tengah tergelincirnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke teritori merah di akhir perdagangan.
Nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg hari ini ditutup pada level Rp11.954 per USD. Posisi tersebut positif 15 poin dibanding penutupan Selasa (23/9/2014) di level Rp11.969 per USD.
Masih berdasarkan data Bloomberg, rupiah pagi tadi dibuka pada level Rp11.977 per USD. Adapun posisi rupiah terkuat di level Rp11.940 per USD dan terlemah di level Rp11.983 per USD.
Data Yahoofinance mencatat mata uang domestik hari ini pada level Rp11.965 per USD, dengan kisaran harian Rp11.955-Rp12.023 per USD. Posisi tersebut terapresiasi 12 poin dibanding penutupan kemarin di level Rp11.977 per USD.
Data dari Limas menunjukkan rupiah hari ini pada level Rp11.968. Posisi tersebut menguat 12 poin dibanding hari sebelumnya di level Rp11.980 per USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp11.976 per USD. Posisi ini menguat 11 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp11.987 per USD.
Head of Research & Analysis BNI Nurul Eti Nurbaeti mengatakan, laju rupiah hari ini dipengaruhi variatifnya sentimen global.
“Risk appetite pelaku pasar mulai pulih di tengah variatifnya sentimen global pasca masih stagnannya data manufaktur di Amerika Serikat,” kata di, Rabu (24/9/2014).
Sementara IHSG hari ini belum mampu mempertahankan posisinya, yang dibuka menguat sejak awal perdagangan. IHSG tergelincir 14,11 poin atau 0,27% ke level 5.174,01.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp4,30 triliun dengan 5,82 miliar saham diperdagangkan dan transaksi jual asing Rp455,94 miliar. Tercatat 184 saham naik, 125 saham melemah dan 98 saham stagnan. (ant)
