* Alat pencacah limbah jagung bertenaga surya yang merupakan inovasi siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), digunakan oleh para petani di kawasan Bone, Sulawesi Selatan. (Foto: Humas Kemenag)
Munarsih mengungkapkan, total biaya yang dibutuhkan untuk membuat alat pencacah ini mencapai Rp14,9juta. Biaya ini digunakan untuk pengadaan komponen berikut:
1. Mesin pencacah kompos 0,5 Hp: Rp. 3.000.000,00,
2. Panel surya 150 wp: Rp. 5.500.000,00,
3. Aki mobil Panasonic kering MF 55D23L/70D23L 60AH: Rp. 1.000.000,00,
4. Inverter 1000 watt: Rp. 1.450.000,00,
5. Charger controller: Rp. 150.000,00,
6. Material konstruksi: Rp. 3.000.000,00,
7. MCB: Rp. 100.000,00, dan
8. Kabel PV 4 mm: Rp. 700.000,00.
“Masyarakat sangat bersyukur dan menyambut dengan gembira dengan adanya temuan atau pemanfaatan alat pencacah limbah ini,” tegasnya. (arh)