Mutaib bin Abdullah, putra mantan raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdulaziz bersama lima pangeran lainnya dilaporkan dilarikan ke rumah sakit setelah di penjara selama 24 jam dan mengalami siksaan.
Petinggi Arab Saudi dalam koridor perang anti korupsi sejak 4 November 2017 menangkap sejumlah pangeran negara ini.
Menurut laporan al-Alam, laman Middle East menulis, dari pangeran Arab Saudi yang ditangkap, 17 di antaranya dilarikan ke rumah sakit, namun pangeran negara ini yang mendapat perlakuan buruk semakin besar jumlahnya dari yang diumumkan.
Berdasarkan sumber ini, kondisi fisik para pangeran tersebut kritis dan terpaksa dipindahkan ke bagian perawatan khusus.
Seperti yang diklaim petinggi Saudi, pangeran tersebut terluka akibat upaya bunuh diri yang gagal, namun demikian di badan para pangeran ini terlihat bekas pukulan baton atau pentungan karet.
Selain itu, petinggi Saudi juga mempekerjakan staf medis di Hotel The Ritz-Carlton, tempat penahanan para pangeran sehingga mereka tidak perlu membawa pangeran yang terluka ke rumah sakit.
Mayoritas pengamat politik meyakini langkah Arab Saudi melakukan penangkapan besar-besaran para pangeran negara ini untuk memperkuat kekuasaan Mohammad bin Salman, putra mahkota Saudi.
Selama beberapa pekan lalu, lebih dari 40 pejabat dan pangeran Arab Saudi ditangkap.
Koran The Guardian cetakan Inggris menilai penangkapan para pangeran Saudi sebagai kudeta damai dan seraya mengutip sumber keluarga kerajaan, kotan ini menulis, Raja Salman dalam beberapa pekan mendatang berencana mundur dan menyerahkan tahka kepada anaknya, Mohammad bin Salman. (ParsToday)
