Al-Qur’an sebagai Obat
Al-Qur’an juga merupakan obat bagi berbagai penyakit pada diri manusia, secara ruhani yang ada di dalam qolbu, hati manusia; juga jasmani, secara fisikal. Perhatikanlah Allah berfirman dengan makna, “Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an sebagai suatu yang menjadi obat (penawar) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al-Israa’, 17: 82).
Dari ayat tersebut, para ulama menjelaskan, semua ayat Al-Qur’an adalah obat yang bisa menyembuhkan. Namun, ada beberapa ayat atau surat dari Al-Qur’an yang lebih dikhususkan karena memiliki keutamaan sebagai obat penyembuh, misalnya surat Al-Fatihah. Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi menjelaskan bahwa maksud obat dalam ayat tersebut adalah obat untuk penyakit fisik sekaligus juga jiwa. Ia berkata “Obat yang mencakup obat bagi penyakit hati/jiwa, seperti keraguan, kemunafikan, dan perkara lainnya. Bisa menjadi obat bagi jasmani jika dilakukan ruqyah kepada orang yang sakit. Sebagaimana kisah seseorang yang terkena sengatan kalajengking diruqyah dengan membacakan Al-Fatihah. Ini adalah kisah yang shahih dan masyhur” (Tafsir Adhwaul Bayan).
Orang yang mengikuti petunjuk Al-Qur’an niscaya jiwanya akan tenang: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d, 13:28).
Halaman selanjutnya