Minggu, 2 April 23

Akibat Longsor, Pipa Gas di Bandung Meledak

Akibat Longsor, Pipa Gas di Bandung Meledak
* Bupati Bandung Dadang Naser

Bandung, Obsessionnews – Pipa Gas Geothermal Desa Margamukti Pangalengan Kabupaten Bandung meledak, seorang tewas bernama Iran (55), dan diperkirakan 14 orang masih tertimbun material longsor.

Sekitar pukul 15.00 WIB, Selasa (5/5/2015), akibat retakan dan longsor yang menerjang pipa geothermal, membuat pipa gas meledak dan mengakibatkan longsor menerjang 35 rumah penduduk yang dihuni 52 KK, 8 rumah diantaranya rusak parah.

“Korban sementara terevakuasi stu orang meninggal dunia, dan diperkirakan 14 orang masih tertimbun material longsor,” jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (5/5) malam.

Menurut Bupati Bandung, Dadang M Naser, pihaknya meminta warga tidak salah menangkap berita yang tersebar saat ini. “Jadi bukan pipa gas meledak kemudian longsor, tapi sebaliknya longsor dulu kemudian menimpa pipa, pipa terbelah kemudian terjadi ledakan,” ujarnya.

Dadang menambahkan, pihaknya juga akan meninjau ke lokasi untuk melihat situasi malam ini. Dadang mengakui selama ini Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) sudah dipenuhi sejumlah perusahaan Geothermal di Kabupaten Bandung yang kini ada 5 perusahaan.

Yakni, Pertamina Geothermal Energy di Kamojang Kecamatan Ibun, Chevron di Kecamatan Kertasari, Star Energy di Kecamatan Pangalengan, Geo Dipa di Kecamatan Pasirjambu Ciwidey dan Teknosa Energy Geothermal di Kecamatan Rancabal.

Sementara itu menurut Ketua RW 16 Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan Kab. Bandung ada 190 orang selamat dalam kejadian tersebut, ada warga hilang sebanyak 10 orang “ke sepuluh orang itu sedang mancing dan baru 1 orang diketemukan atas ana Iran 55 tahun,” papar Revi.

Ke 190 orang warga yang selamat tersebut kini berada di Balaidesa. “Sampai malam ini ada 3 alat berat yang masih mencari orang yang dinyatakan hilang”, kata Revi.

Sementara itu Direktur Eksekutif Walhi Jabar Dadan Ramdan mendesak Pemerintah Kabupaten Bandung untuk menghentikan ijin Geotherman di kawasan Bandung Selatan. “Saya menduga ada eksploitasi hutan apabila energi panas bumi ini terus diberikan ijin,” tegas Dadan. (Dudy Supriyadi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.