Kamis, 25 April 24

Akibat Kesalahan Berulang, AS Terisolasi di Dunia

Akibat Kesalahan Berulang, AS Terisolasi di Dunia
* Ali Shamkhani, Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional RII.

Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Republik Islam Iran mengatakan, taktik untuk menakut-nakuti masyarakat internasional dengan keputusan seorang yang gila adalah sebuah pengulangan dan tidak efektif. Menurutnya, pemerintah Amerika Serikat (AS) disebabkan keputusan bodoh dan kesalahan berulangnya kini terkucil didunia.

Ali Shamkhani mengungkapkan hal itu dalam pertemuan dengan Hammouda Youssef Sabbagh, Ketua Parlemen Suriah di Tehran, ibukota Iran, Senin, (15/1/2018).

Pernyataan Donald Trump, Presiden AS tentang berakhirnya perjanjian nuklir JCPOA (Rencana Aksi Bersama Komprehensif) atau mengubah isinya merupakan propaganda tanpa dukungan dalam konteks strategi Iranphobia dan mencegah Iran dari pemanfaatan kesepakatan nuklir itu.

Shamkhani menambahkan, kekuatan, inisiatif dan langkah cerdas Iran telah membuat stategi Barat, Zionis dan Arab untuk menciptakan instabilitas regional gagal, di mana hal ini menyebabkan kepasifan musuh dan beralih ke tindakan irasional dan emosional terhadap Iran.

Ia juga menekankan pentingnya tindak lanjut di jalur politik dan dialog guna memperkuat kedaulatan pemerintah sah Suriah.

“Setiap langkah politik atau militer yang berujuan untuk menyerahkan sebagian wilayah Suriah kepada kelompok-kelompok teroris atau pendudukan wilayah Suriah oleh pasukan asing bertentangan dengan kepentingan rakyat dan ancaman bagi negara-negara di kawasan, serta pasti akan gagal,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Parlemen Suriah mengapresiasi dukungan kemanusiaan dan para penasihat militer Iran kepada negaranya untuk menghadapi kelompok-kelompok teroris takfiri.

Hammouda Youssef Sabbagh mengatakan, kehadiran ilegal AS di Suriah yang dengan jelas mendukung anasir-anasir teroris bertentangan dengan keinginan pemerintah dan rakyat negara ini dan tentunya akan berubah menjadi rawa yang menjebak militer agresor AS. (ParsToday)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.