
Jakarta, Obsessionnews – Hari Keterbukaan Informasi Nasional yang jatuh pada 30 April bertepatan dengan disahkannya UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Momentum peringatan keterbukaan infomasi sekaligus dijadikan momentum penting dalam keterbukaan informasi anggaran oleh Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), dengan meluncurkan portal Info Anggaran.
FITRA berharap, portal ini bisa mengakselerasi implementasi UU Nomor 14/2008 dalam rangka mengajarkan masyarakat untuk melek anggaran. Melalui momentum keterbukaan jaminan regulasi, FITRA memanfaatkan permohonan-permohonan masyarakat kecil.
“Berlatar belakang banyaknya informasi dimiliki yang berdasarkan hasil kajian dan analisa, akhirnya dibuat sistem berbasis database yang diwujudkan dalam satu portal yang namanya Info Anggaran,” jelas Aktivis FITRA, Ahmad Taufik, dalam acara Launching buku APBN Konstitusional dan Portal Info Anggaran di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (24/4/2015).
“Informasi anggaran adalah bagian dari hasil-hasil kerja selama ini, yang mendorong keterbukaan informasi dalam rangka menyajikan informasi-informasi anggaran. Saya juga ada intruksi dari Kemendagri untuk membuka semua yang ada 12 item dokumen-dokumen anggaran yang harus diinfokan oleh Pemerintah Daerah,” terangnya.
FITRA berharap portal ini akan mendorong akuntabilitas dalam penganggaran, dengan meningkatkan pemahaman masyarakat dalam proses penganggaran, serta ikut berpartisipasi di dalam prosesnya. “Jadi kita buka dulu informasinya dengan harapan ketika sudah terbuka, masyarakat tau, bisa ikut berperan dalam pembangunan, dimulai dari akar rumput, rembung warga, kemudian terlibat dalam Musrembang, dan sebagainya,” tandasnya.
Taufik memaparkan, bentuk pengawasan bukan hanya sampai pada sistem perencanaan, tapi juga dalam pengawasan pelaksaanaan bagaimana sebuah proyek bisa dipantau oleh masyarakat. “Karena apa, kalau tidak ada pemantauan yang masif, tidak ada gerakan sosial untuk pantauan anggaran, saya pikir banyak kebocoran-kebocoran, karena sudah ada konspirasi dari awal,” duganya. (Baca juga: Diduga Konspirasi Parlemen dan Birokrasi, Korupsi APBN)
Fitur yang ditawarkan portal Info Anggaran berbentuk visual, di mana ada peta anggaran yang dibuat dalam border atau peta Indonesia. Peta ini menyajikan informasi-informasi anggaran yang dapat langsung diakses oleh Kementerian Keuangan. Selain itu, portal ini berfungsi untuk mengedukasi masyarakat sipil dalam melakukan analisis-analisisnya. Sedangkan untuk masyarakat biasa, disediakan tools sesuai kapasitasnya.
“Kita sediakan tools yang memang kita sudah buatkan formula-formulanya, tinggal interaktifnya user untuk bisa memilih, menganalisis seperti apa, baik itu tren, proporsi atau perbandingan, dan sebagainya,” papar Taufik.
Pimpinan Redaksi Portal Info Anggaran, ini, melanjutkan, selain portal, mereka juga akan proaktif mengedukasi masyarakat lewat media sosial. “Kita proaktif di media sosial, selalu mengontrol mulai pembahasan sampai masuk. Kita mulai pertama kali untuk pembahasan 2015. Sebelumnya kita kirim tim untuk memantau proses pembahasan yang akan kita share melalui media sosial tweeter, dan facebook,” terangnya.

Bagi yang kritis, kita juga ingin memberikan perspektif terhadap user soal bagaimana ketika data-data disajikan bisa dibuat dengan perspektif atau ideologi, apakah ini pro terhadap masyarakat atau pro terhadap birokrasi.
Selain itu, agar tidak membuat bosan, Portal Info Anggaran juga mengedukasi masyarakat agar lebih interaktif. Disajikan dalam bentuk kuis dan games, dilengkapi fitur 524 Kabupaten/Kota, di mana series-nya menyajikan informasi-informasi Anggaran Daerah.
“Mungkin bisa kita kembangkan masuk pada yang detail sektor dan lain sebagainya. Data yang kita punya kita drop semua ke sistem. Sedangkan kalau ingin menganalisis, kita tinggal klik untuk melihat tren belanja daerah. Bisa kita pilih dari tahun berapa sampai tahun berapa, dokumen apa yang digunakan, apakah rencana atau realisasi, kemudian setelah dianalisa maka akan keluar analisis yang kita butuhkan,” paparnya.
Taufik juga memastikan data yang akan disajikan akan selalu di-update sebagai bentuk komitmen FITRA dalam mengawasi dan mengedukasi masyarakat terhadap APBN dan APBD berbasis teknologi.
“Datanya kita update selama kita memiliki akses data, kita akan muat semua di Info Anggaran untuk mengedukasi masyarakat. Ini bukti pengawasan kami di sosial media Pantau Anggaran dan Pantau APBD. Untuk di lokal, termasuk jaringan-jaringan FITRA yang ada di 15 provinsi, mereka melakukan pemantauan anggaran dan akan di-share ke Info Anggaran,” tandasnya.
Dalam mendayagunakan daya kritis masyarakat, disediakan fitur yang memuat dua pertanyaan: “Tahukah anda, dan benarkah?”. Fitur “Tahukah anda?” memuat infomasi-informasi selama ini tentang siklus anggaran yang tidak diketahui, termasuk modus dan sebagainya. “Misalkan audit berapa kerugiannya di dalam kurun waktu 10 tahun,” katanya. (Baca juga: FITRA : Anggaran Gedung dan Taman DPR Capai Rp 59,2 M)
Sedangkan fitur “Benarkah?” bermaksud mengajak diskusi user dengan menggunakan komunikasi dua arah. Selain itu, dalam portal Info anggaran juga disedikan fitur ensiklopedia yang identik dengan wikipedia terkait anggaran.
“Ini seperti wikipedia tentang semua budgeting kita munculkan di sini, baik dari sisi pelaksanaan, perencanaan, siklus, dan lain sebagianya. Apakah itu APBN, termasuk sejarah-sejarah yang ada di Indonesia kita coba ulas di wiki. Sementara ensiklopedia kamus lebih mengumpulkan istilah-istilah yang secara publik tidak lazim atau kurang didengar atau tidak familiar. Jadi istilah-istilah anggaran kita sederhanakan di kamus,” tuturnya.
Tak kalah menarik, juga ada edukasi anggaran secara interaktif yang disajikan dalam bentuk komik visual, baik dalam bentuk animasi, maupun video, yang semuanya mengulas tentang anggaran. “Seperti Jamkesmas, pembelanjaan, dan lain sebagainya. Kita juga akan mengikuti isu-isu yang konseptual dengan anggaran, seperti Dana Desa. Itu kita akan produksi secara visual baik dalam bentuk komik maupun video,” jelasnya.(Asma)