
Jakarta, obsessionnews.com – Menjelang akhir tahun Pemerintah tetap mengevaluasi penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada wilayah Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali, apalagi menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru), dan penyebaran virus varian baru Omicron di berbagai negara.
Baca juga:
Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Nataru, Pemerintah Berlakukan PPKM Level 3 di Sektor Parekraf
Airlangga: Pemerintah Memutuskan PPKM Diperpanjang Selama Dua Minggu ke Depan
Jumlah kasus aktif yang tercatat per 5 Desember 2021 adalah 7.526 kasus atau 0,18% dari total kasus, di bawah rata-rata global yang sebesar 7,91%. Apabila dibandingkan kondisi puncak di 24 Juli 2021, maka jumlah Kasus Aktif sudah turun -98,69%.
Kasus konfirmasi harian rata-rata 7 hari (7DMA) sebesar 250 kasus, dengan tren yang terus menurun, dan data per 5 Desember sebanyak 196 kasus, atau sudah turun -99,65% dari situasi puncak pada 15 Juli 2021. Kontribusi dari Jawa-Bali sebanyak 134 kasus (77,04%) dan luar Jawa-Bali sebanyak 45 kasus (22,96%).
Angka Reproduksi Kasus Efektif (Rt) Covid-19 semua pulau di bawah 1 atau laju penularan cukup terkendali. Namun, Rt di pulau Jawa sedikit mengalami kenaikan selama sepekan terakhir, dan ini akan terus dimonitor dan diwaspadai oleh Pemerintah. Secara nasional, persentase Tingkat Kesembuhan (Recovery Rate/RR) adalah 96,44%, Tingkat Kematian (Case Fatality Rate/CFR) adalah 3,38%.
Halaman selanjutnya