Jumat, 26 April 24

Ahsan/Hendra Berambisi Ikuti Jejak Ricky/Rexy

Ahsan/Hendra Berambisi Ikuti Jejak Ricky/Rexy

Jakarta, Obsessionnews.com – Ganda putra Ricky Achmad Soebagdja/Rexy Mainaky yang menyabet emas di Olimpiade Atlanta 1996, membuat Mohammaad Ahsan bersama Hendra Gunawan, bertekad mengulanginya di Olimpiade Brazil 2016.

“Waktu kecil, saya diarahkan ke olahraga sepakbola. Saat umur 9 tahun, saya menyaksikan penambilan Ricky/Rexy di TV saat merebut emas. Itu yang membuat saya memilih bulutangkis, karena bulutangkis adalah cabang olahraga yang bisa membawa nama Indonesia di level dunia,” ungkap Ahsan.

baca juga:

Bulutangkis dan Panahan ke Olimpiade Brasil

Pebulutangkis Dikarantina Jelang ke Olimpiade

Tunggal Putra Harus Bermental Baja
Pemain kelahiran Palembang, 7 September 1987 itu juga mengagumi prestasi senior-senior dulu yang sering juara. Itu yang membuat Ahsan bermimpi bisa seperti mereka.

Usai hijrah dari Sumatera ke Jawa, Ahsan bergabung dengan klub Djarum dan menjadi salah satu pemain terbaik di klub yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah tersebut. Sebelum berpasangan dengan Hendra Setiawan, Ahsan juga menjadi pemain ganda putra andalan Indonesia bersama Bona Septano dan sempat menghuni peringkat lima dunia.

Olimpiade Rio de Janeiro 2016 menjadi olimpiade kedua buat Ahsan. Bersama Bona, Ahsan sempat mengikuti Olimpiade London 2012 namun belum berhasil membawa pulang medali. Pelajaran empat tahun lalu di London menjadikan Ahsan yang lebih baik di olimpiade tahun ini.

Dengan usainya Olimpiade London 2012, maka selesai sudah duet Ahsan dan Bona. Beberapa bulan setelahnya, para pecinta bulutangkis Indonesia dikagetkan dengan munculnya kolaborasi baru Ahsan dengan Hendra. Meskipun sempat ada pihak yang pesimis, namun banyak pula yang meyakini pasangan ini akan jadi bomber di ganda putra.

Hendra/Ahsan ternyata menjadi salah satu pasangan ganda putra terbaik dunia. Pada debut di Kejuaraan Dunia 2013, Hendra/Ahsan langsung meraih titel juara dunia dengan membungkam pasangan-pasangan unggulan. Mimpi pertama Ahsan menjadi juara dunia sudah terjawab, kini ia bersiap mengejar mimpi selanjutnya yaitu medali emas olimpiade.

“Gelar juara dunia itu memang sudah jadi impian saya sejak kecil, kalau ditanya orang, pasti jawabannya mau jadi juara dunia. Tetapi, medali emas olimpiade adalah incaran semua atlet bulutangkis, apalagi turnamen ini hanya empat tahun sekali,” ungkap ayah dua anak ini.

“Saya banyak belajar dari hasil olimpiade empat tahun lalu. Dengan kerja keras, disiplin dan doa, alhamdulillah saya bisa bertahan hingga Olimpiade Rio 2016. Walaupun di London saya tidak dapat medali, tetapi saya tidak menyerah, saya berharap bisa mendapat hasil yang lebih baik di Rio,” tutur Ahsan.

Bertengger di peringkat dua dunia dan mengoleksi gelar juara bergengsi seperti Juara Dunia 2013 dan 2015, Juara All England 2014, Medali Emas Asian Games Incheon 2014, Juara Super Series Finals 2013 dan 2015, membuat Hendra/Ahsan menjadi harapan Merah-Putih di olimpiade.

“Diberi target adalah hal yang biasa untuk saya dan Hendra, dari dulu kami selalu ditargetkan untuk menjadi juara. Tekanan itu saya jadikan motivasi saja. Tekanan bertanding di olimpiade memang lebih besar karena ini turnamen empat tahun sekali,” jelas Ahsan.

Akankah Olimpiade Rio 2016 menjadi yang terakhir untuk Ahsan? Pria yang menggemari Tekwan, makanan khas Palembang ini menjawab santai.

“Empat tahun lagi kan masih lama, jadi belum terpikir. Saya mau mikirin yang dekat-dekat dulu deh, yang jauh-jauh nanti saja dipikirkan lagi, ha ha ha,” canda Ahsan.@reza_indrayana

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.