
Jokowi dan Ahok mengapit Prabowo Subianto Saat Kampanye Pilkada DKI. (ist)
Prattama
Jakarta-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang berasal dari partai politik Gerindra mengatakan dirinya tidak akan mau jika diminta menjadi Juru Kampanye (jurkam) partainya. Ia beralasan ingin berkomitmen mengurus Jakarta.
“Jadi Jurkam? Wah saya sih enggak mau, walaupun diminta Gerindra”, kata pria berkacamata ini di Balai Kota, Jakarta Pusat. (02/05/2013).
Hal berbeda ditunjukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo yang beberapa kali kerap diminta partainya, PDI – Perjuangan untuk menjadi jurkam di beberapa pilkada, seperti pemilihan kepala daerah di Medan, Bandung dan rencananya ia juga akan diikutsertakan dalam kampanye pilkada di Bali pada 4 dan 5 Mei.
Ahok menilai, apa yang dilakukan oleh Jokowi merupakan sikap taat kepada partainya. “Itu artinya ia taat sama partai’, ujarnya.
Ia pun menilai, apa yang dilakukan Jokowi tidak akan menggangu kinerjanya dalam mengurus Jakarta, karena Ahok siap menggantikan tugas Jokowi ketika dirinya sedang melaksanakan amanah partainya (menjadi jurkam). “Gak, gak akan menggangu. Kan ada saya yang menggantikan tugasnya ketika beliau ke daerah” jelasnya sambil mengibas – ngibaskan tangannya.
Seperti yang diketahui, Jokowi pernah menjadi Jurkam bagi Efendi Simbolon pada pilkada Sumatera Utara, Pasangan Calon Gubernur Rieke – Teten pada pilkada Jawa Barat. Meskipun ia tidak berhasil memenangkan pasangan yang disebut terakhir itu. (rud)