Prattama
Jakarta– Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok mengatakan harus ada ketegasan dalam merelokasi dan menata pedagang kaki lima (PKL). Caranya, kata Ahok di Jakarta, Selasa (9/4/2013) pedagang yang sudah direlokasi dilarang untuk kembali berjualan di pinggir jalan. Hal ini bertujuan untuk menghindari rasa iri sesama pedagang, karena pembeli menginginkan kepraktisan yang bisa didapatkan dengan membeli diluar tanpa harus susah payah masuk ke dalam lokasi relokasi PKL.
“Tindakan harus tegas kalau tidak orang yang di dalam akan iri sama yang di luar, jadi masyarakat begitu masuk ke dalam (tempat relokasi) tapi masih ada PKL yang diluar. Yang namanya pembeli pasti inginnya langsung sampai kan?,” ujarnya di Balaikota, Jakarta Pusat. Selasa (09/04/2013).
Ahok menginginkan adanya kerjasama dengan berbagai pihak termasuk lurah dan camat yang nantinya mereka harus bisa menyelesaikan persoalan PKL di wilayahnya masing – masing, cara ini dipakai sebagai bentuk tindakan persuasif dan menghindari kekerasan yang selama ini identik dalam penertiban PKL. Diharapkan cara ini bisa menyadarkan PKL untuk tidak kembali berjualan di pinggir jalan. “Iya kalau sudah di masukin tidak boleh ada yang di luar, kalo ada yang diluar pasti orang akan keluar lagi,” katanya.
Mengenai isu kerugian yang dirasakan oleh PKL karena pindah lokasi, Ahok menjelaskan bahwa hal itu terjadi karena masyarakat belum banyak tahu tentang keberadaan PKL yang baru direlokasi, oleh karena itu diperlukan waktu agar sistem ini berjalan dengan baik. (rud)
