Selasa, 23 April 24

Aher: 43 Jamaah Haji Jabar Meninggal, 17 Hilang

Aher: 43 Jamaah Haji Jabar Meninggal, 17 Hilang
* Aher pulang dari pergi ibadah haji

Bandung, Obsessionnews – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) kembali ke tanah air minggu dini hari kemarin, Senin (5/10) dan memulai kegiatan. Kegiatan tersebut diisi silaturahmi bersama wartawan di Gedung Pakuan, Jl. Otto Iskandardinata No. 1 Kota Bandung usai ibadah haji selama dua minggu.

Aher menceritakan beberapa pengalamannya saat melaksanakan ibadah haji dengan fasilitas reguler selama 2 minggu lebih.

Usai pertemuan, Aher pun menggelar wawancara dengan para pewarta yang hadir. “Kenapa reguler? Karena tentu saya ingin mengetahui situasi, kondisi jemaah haji asal Jawa Barat khususnya,” ujar Aher.

“Disana saya membersama jemaah haji khususnya asal Jawa Barat, sehingga empat hari menjelang hari H haji itu saya berkeliling ke berbagai maktab, berbagai kloter untuk melihat lebih dekat seperti apa situasi kondisi jemaah Haji asal Jawa Barat,” papar Aher.

Aher mengatakan fasilitas yang diterima olehnya selama di Tanah Suci, seperti makan, hotel, dan transportasi sama dengan jemaah haji lainnya. Selain itu, fasilitas yang ada di Tanah Suci bagi para jemaah haji terus meningkat dari tahun ke tahunnya, seperti fasilitas AC, karpet yang menurut Aher masih tetap diperlukan untuk Wukuf di Arafah atau pun ketika di Mina.

“Insha Allah mudah-mudahan alas (karpet/tikar) ini tahun depan bisa dipenuhi dari APBD Provinsi (Jawa Barat). Alasnya sebagai hadiah pada semua jemaah haji. Tikar atau mendong buatan Tasik, sekaligus memberdayakan ekonomi kerakyatan kita,” tutur Aher.

Tahun ini, jemaah haji asal Jawa Barat yang menunaikan Rukun Islam yang ke-5 tersebut berjumlah 29.888 orang yang terbagi dalam 68 kloter.

“Kalo saya lihat Jawa Barat itu kan jemaahnya paling besar, tahun ini hampir 30 ribu. Tahun depan normal, kembali ke angka 38 ribu plus persentase 10 ribu dari kuota nasional. Maka tahun depan itu bisa hampir 40 ribu,” kata Aher.

Sementara itu terkait tragedi Mina yang terjadi pada Kamis (24/9) sekitar pukul 07.30 waktu Arab Saudi, Aher bercerita bahwa tragedi tersebut terjadi pada saat dirinya sudah berada di lokasi lempar Jumrah. Dan ketika di Tanah Suci, Aher pun telah berkoordinasi baik dengan petugas dari Daerah Kerja Mekkah Kementerian Agama, serta langsung dengan Menteri Agama soal korban dari Jawa Barat.

“Informasi terakhir diantara 68 kloter asal Jawa Barat yang banyak korban itu adalah kloter 61. Update sampai tanggal 4 (Oktober), dari kloter 61 korban wafat yang sudah teridentifikasi 43 orang, yang masih dicari 17 orang,” ujar Aher.

Dengan peristiwa tersebut, Aher berpendapat untuk pelaksanaan ibadah haji saat ini harus menerapkan Fiqih prioritas, dimana keselamatan harus lebih diprioritaskan daripada keafdhalan.

“Di Jawa Barat saya punya gagasan semacam seminar, mengundang para ulama berkompeten untuk membahas situasi ini. Membahas Fiqih prioritas dalam melaksanakan ibadah haji, seperti itu kira-kira judulnya,” pungkas Aher. (Dudy Supriyadi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.