Sabtu, 20 April 24

Agus Muharram Gigih Wujudkan UMKM Berbasis Digital

Agus Muharram Gigih Wujudkan UMKM Berbasis Digital
* Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Agus Muharram.

Jakarta, Obsessionnews.com – Sebagai penggerak utama ekonomi kerakyatan, para pelaku koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM) masih banyak yang belum menggunakan sistem digital dalam mempromosikan produknya. Padahal tercatat Indonesia memiliki 62,92 juta pelaku KUMKM.

Keberadaan KUMKM menjadi aset besar yang dimiliki bangsa ini. Sebab, kontribusi terhadap PDB mencapai 60% dan bisa menyerap tenaga kerja 6,73 juta orang. Potensi ini yang mestinya harus dirawat dan diperhatikan oleh semua pihak, seperti halnya yang dilalukan oleh Kementerian Koperasi dan UKM.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Agus Muharram terus mendorong agar KUMKM saat ini lebih diperhatikan dengan mendukung adanya sistem digitalisasi untuk menunjang penjualannya produknya. Di antaranya menyangkut peningkatan kapasitas SDM, akses dan penguasaan teknologi informasi, pembiayaan, akses pasar global, serta manajemen bisnis modern.

“Dan tentunya kita harus bisa memastikan ekonomi digital mampu memberikan manfaat luas khususnya KUMKM,” ujar Agus beberapa waktu lalu .

Ia mencontohkan, pihaknya terus mengembangkan Kampung Digital yang merupakan hasil dan sinergi dari berbagai pihak untuk mewujudkan KUMKM yang maju, mandiri, dan modern. Seperti kerja sama pemerintah, BUMN, perguruan tinggi, swasta, media, dan masyarakat. Kemenkop dan UKM juga sudah bekerja sama dengan berbagi pihak untuk mengadakan pelatihan technopreneur.

“Kemudian memfasilitasi pemasaran produk KUMKM melalui pengembangan e-commerce dan sebagainya,” katanya.

Berdasarkan data Delloite Access Economics menunjukkan lebih dari sepertiga UKM di Indonesia 36% masih offline. Sementara sepertiga lainnya, yakni 37% hanya memiliki kemampuan online yang sangat mendasar. Seperti komputer atau akses broadband. Sebagian kecil lainnya atau sekitar 18% memiliki kemampuan online menengah melalui web atau medsos. Dan 9% adalah bisnis online lanjutan dengan kemampuan e-commerce.

Sedangkan data dari McKinsey Global Institute kata Agus, malah menunjukkan hanya 5% UKM yang mampu bertransaksi secara online. “Padahal kita tahu keterlibatan UKM bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 2%. Bahkan diprediksi bisa memiliki pertumbuhan pendapatan antara 23-80%. Syaratnya jika bisa tampil memanfaatkan teknologi digital,” tandasnya. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.