Jumat, 19 April 24

Adhyaksa Kagumi Kepemimpinan Ahok

Adhyaksa Kagumi Kepemimpinan Ahok

Jakarta, Obsessionnews – Ketua Kwartir Nasional Pramuka Adhyaksa Dault mengagumi kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab dipanggil Ahok. Adhyaksa menilai Ahok mempunyai program-program unggulan untuk mengatasi masalah Ibu Kota. (Baca: ‘Teman Ahok’ Sambut Baik Adhyaksa Maju di Pilkada DKI)

“Pak Ahok sedang melakukan yang terbaik buat Jakarta. Terobosan-terobosan beliau di Jakarta, menurut saya pribadi, itu bagus, good governor, clean goverment,” kata Adhyaksa di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (29/9/2015).

Mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga di era Presiden SBY (2004 – 2009) ini berjanji melanjutkan program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang sudah digulirkan Ahok. Semua akan dilakukan jika warga menginginkan dirinya maju sebagai calon gubernur DKI pada 2017.

Seperti diketahui Gerakan Forum Peduli Jakarta secara resmi mendaulat Adhyaksa sebagai cagub pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Pendeklarasian dukungan terhadap Adhyaksa dilakukan di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Minggu (20/9).

Namun hingga detik ini belum ada partai politik yang secara resmi mendukung kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

Sementara itu jauh sebelumnya Ahok telah memutuskan maju sebagai cagub dalam Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen. Untuk dapat mengikuti Pilkada persyaratan yang harus dipenuhi Ahok adalah mendapat dukungan sejuta KTP. Sejak Juni 2015 para relawan yang tergabung dalam ‘Teman Ahok’ bergerilya mengumpulkan KTP, dan hingga Senin (28/9/2015) telah mendapat 248.867 fotokopi KTP. Ditargetkan sejuta KTP dapat tercapai pada Juni 2016. (Baca: Komunitas Paranormal Dukung Ahok)

Semula Ahok kader Golkar dan terpilih menjadi anggota DPR pada Pemilu 2009. Kemudian lompat pagar ke ke Partai Gerindra dan mengikuti Pilkada DKI 2012 sebagai calon wakil gubernur yang berpasangan dengan Joko Widodo (Jokowi). Duet Jokowi dan Ahok memenangkan Pilkada setelah dua putaran. Saat itu mereka diusung oleh PDI-P dan Gerindra.

Pada 2014 Jokowi terpilih menjadi Presiden. Ahok kemudian naik kelas menjadi gubernur dan dilantik di Istana Negara pada November 2014.

Dan pada 2014 itu pula Ahok angkat kaki dari Gerindra, karena tidak sependapat dengan partai besutan Prabowo Subianto tersebut terkait sistem Pilkada. Ketika itu Gerindra mendukung Pilkada lewat DPRD, sementara Ahok lebih setuju Pilkada dengan cara langsung ditentukan masyarakat. (mntv/arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.