Jumat, 26 April 24

Ada Apa dengan Kotak Suara Pemilu?

Ada Apa dengan Kotak Suara Pemilu?
* Ketua KPU Arief Budiman sedang mendemontrasikan kotak suara kardus disemprot dengan air. (foto: IDN Times)

Jakarta, Obsessionnews.com – Ada netizen yang menganggap di pesan WhatsApp dan Twiteer tentang isu kotak suara kardus di Pilpres 2019 tak layak pakai. Isu ini ramai dibahas di media sosial. Padahal semua fraksi di DPR telah menyetujui kotak suara yang terbuat dari karton kedap air ini hingga spesifikasinya diatur dalam peraturan KPU. Ada yang salah kah dengan kotak suara kardus ini? Mari kita simak sedikit tentang kotak suara kardus ini.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjelaskan kotak suara untuk Pemilu 2019 berbahan dupleks atau karton kedap air. Karton dupleks berbeda dengan kardus kemasan sekunder mi instan atau air mineral dalam kemasan.

Bahan dupleks yang dipakai untuk kotak suara sudah mempertimbangkan faktor efektivitas, keamanan, efisiensi, hingga ketersediaan bahan baku. Kotak suara kardus diklaim mampu menahan beban lebih dari 80 kilogram.

Perlu dipahami bahwa surat suara dalam kotak itu sejak dulu dimasukkan dalam amplop besar, lalu dibungkus plastik. Bahkan dalam proses pendistribusian, kotak suara juga dibungkus plastik satu per satu. Jadi di dalam dibungkus plastik, di luar juga dibungkus plastik.

Ketentuan mengenai spesifikasi teknis kotak suara kardus juga dituangkan dalam PKPU Nomor 15/2018 tentang norma, standar, prosedur, kebutuhan pengadaan, dan pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan pemilihan umum. KPU mengingatkan bahwa keamanan kotak suara kembali kepada integritas penyelenggara hingga partisipasi publik.

Meski penggunaan kotak suara kardus sudah dipakai sejak pilkada serentak 2015, 2017, dan 2018, tak sedikit netizen yang menganggap bahwa bahan kertas kardus untuk kotak suara Pemilu tersebut dinilai kurang layak. Padahal sebelumnya KPU menyebutkan tidak ada polemik soal kotak suara kardus ini.

Salah satu netizen memberikan protes dengan menyebut bahwa bahan kardus ini akan sangat mudah rusak. Ada pula yang khawatir akan adanya kecurangan jika menggunakan bahan kertas kardus yang mudah dirusak.

Seperti Riri Qomaraini mentweet di dalam akunnya @jusbanana pada 15 Desember 2018 yang tertulis “Rumah dari kardus aja bisa hancur , apa lg kotak kardus , pasti bisa … (isi sendiri) #TolakKotakKardusKPU”.

Untuk menepis anggapan netizen, KPU telah menguji kekuatan kotak suara kardus tersebut. Ketua KPU Arief Budiman pun dengan percaya diri menyemprot habis isu itu.

Semprotan itu dilakukan Arief secara harfiah. Dia menyemprot kotak suara Pemilu 2019 dengan air untuk membuktikan kotak suara yang disebut kardus itu benar-benar tahan air.

Arief mendemonstrasikan kekuatan kotak suara tersebut di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (17/12/2018). Saat disemprot air dari luar dengan selang, bagian dalam kotak suara itu tak terkena air.

Tak hanya disitu, dia menyemprot sisi-sisi samping kotak suara, dan juga dari sisi mika yang transparan. Bagian dalamnya tak disemprot. Dia juga sempat menduduki kotak suara itu. Setelah diduduki kotak suara itu mampu menahan beban hingga 80 kg. Kotak suara itu, juga mampu menahan air jika gerimis atau terkena percikan air, sementara jika terkena banjir lain soal, karena itu adalah musibah.

Sementara itu, kotak suara kardus yang akan digunakan KPU di Pemilu 2019 juga sudah dibicarakan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR RI. Dalam rapat itu semua fraksi menyatakan sepakat penggunaannya.

Oleh karena itu, ketika ada tudingan bahwa desain kotak suara kardus untuk skenario kecurangan, harus dibuang jauh-jauh. Karena seluruh partai politik melalui perwakilannya di parlemen mengikuti proses pembahasan, bahkan komposisi pimpinan Komisi II DPR terdiri dari Golkar, PKB, Gerindra, PKS dan Demokrat. Artinya di unsur pimpinan pun mewakili kelompok koalisi pemerintah dan kelompok oposisi saat pengambilan keputusan. Maka dari itu, niat untuk kecurangan melalui desain ini harus dikesampingkan. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.