Jumat, 26 April 24

Abianti Riana Putus Rantai Kemiskinan Melalui PNM

Abianti Riana Putus Rantai Kemiskinan Melalui PNM
* Direktur Bisnis I PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Abianti Riana.  

Wanita yang merupakan salah satu dari sedikit daftar perempuan yang menjabat direksi lembaga keuangan non-bank milik negara ini menunjukkan kemampuannya menangani bisnis pembiayaan, investasi, dan manajemen di Indonesia.

 

Abianti Riana memang baru menjabat sebagai Direktur Bisnis I PT Permodalan Nasional Madani (PNM) sejak tahun lalu, namun dia sangat memahami betul dunia bisnis pembiayaan, investasi, dan manajemen di Indonesia. Bekerja di sebuah lembaga keuangan non-bank milik negara, wanita kelahiran Jakarta, 22 September ini sudah memiliki banyak pengalaman dunia perbankan.

Dia memulai kariernya dengan menjadi management trainee di PT Bank Niaga tahun 1990 hingga posisi terakhir sebagai vice president member of merged Bank PT Bank Niaga dan vice president Automotive Business Group. Sarjana Fakultas Teknik Pertanian, Institut Pertanian Bogor ini kemudian melanjutkan karier sebagai direktur di CIMB Niaga Auto Finance. Terakhir, sebelum menjadi direktur di PT PNM, dia kemudian menjabat sebagai sales and distribution head for eastern Indonesia region di Bank BTPN Syariah.

Perusahaan tempatnya berkarier kini, PT PNM merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang ekonomi kerakyatan melalui program pembiayaan, pendampingan, maupun jasa manajemen Usaha Ultra Mikro, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Ada dua produk unggulan PNM, yakni Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) yang khusus memberikan pembiayaan usaha kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah, disertai dengan program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU). Program PKU menawarkan pelatihan, pendampingan, dan jasa menajemen kepada nasabah ULaMM disesuaikan dengan kebutuhan para nasabah, program ini menjadi keunggulan PNM yang membedakan
dengan lembaga pembiayaan lainnya.

Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) merupakan produk pembiayaan usaha yang diberikan kepada kelompok perempuan prasejahtera produktif pelaku usaha
ultra mikro. Produk Mekaar tidak memerlukan anggunan, karena sistem jaminan yang digunakan adalah tanggung renteng.

Dalam catatan hingga bulan Juni 2018, jumlah nasabah Mekaar tercatat sebanyak 3.140.000 orang yang tersebar di berbagai wilayah di Tanah Air. Program PNM Mekaar dirancang untuk mendorong memutus rantai kemiskinan. Pola pembiayaan serta pendampingan perempuan dari keluarga pra-sejahtera yang diberlakukan PNM pada program Mekaar, terbukti mampu mendidik mereka agar lepas dari kemiskinan.

Saat ini PNM memiliki 1792 kantor layanan, yang terdiri dari 63 kantor cabang PNM, 631 kantor layanan ULaMM, dan 1093 kantor cabang Mekaar. Tahun ini menyalurkan pembiayaan kredit sebesar Rp8,9 triliun sampai Mei 2018. Berdasarkan data, jumlah itu naik 53,4% dari penyaluran dana yang terhimpun di tahun lalu, yakni Rp5,8 triliun secara tahunan. (Angie Diyya)

 

Artikel ini dalam versi cetak telah dimuat di Majalah Women’s Obsession edisi Agustus 2018.

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.