
Bandung, Obsessionnews – Da’i populer KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) mengaku kecewa dengan pemblokiran 19 situs Islam yang dinilai pemerintah radikal. Aa mengakui jika dirinya kerapkali membuka dan membaca situs-situs tersebut.
“Aa sering membacanya informasi dunia Islam, karena informasinya tidak ada di media lain atau tidak diliput media-media yang selama ini mayoritas tidak dimiliki umat Islam dan cenderung tidak memiliki keseimbangan,” tandas Aa Gym, Selasa (31/3/2015).
Aa menyebutkan ada informasi yang tidak didapat dari umum, namun didapat di situs tersebut untuk menambah wawasan, seperti Era muslim, Akhwatuna, sehingga Aa mengaku jika usai membaca situs tersebut tidak terbersit untuk radikal dan hanya untuk mengetahui perkembangan dunia Islam.
“Tidak mudah ya untuk menggerakan orang jadi radikal dan tidak semudah dugaan, harus diketahui latar belakang dan pemikiran serta informasi lainnya,” ucapnya.
Kalaupun ada artikel tentang khilafah menurutnya tidaklah menjadi masalah di alam demokrasi seperti ini. Aa setuju jika sebelum dilakukan penutupan situs-situs tersebut dilakukan terlebih pendekatan dan dipelajari dahulu sebelum melakukan penutupan.
Senada pula, Koordinator Aliansi Umat Islam KH. Hedy Muhammad menilai pemblokiran yang dilakukan Menkominfo atas permintaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme/BNPT suatu tindakan sewenang-wenang.
“Tidak bisa sepihak seperti itu dong seperti orde baru itu semena-mena, harus ada keputusan pengadilan untuk memblokir situs situs Islam”, papar Hedy.
Apabila ada kesan Voa-Islam, Ar-rahmah seakan mendukung radikalisai ISIS, saya pun kecewa. Setelah Obama lahir menjadi Presiden dengan serta merta lahir berbagai kekisruhan di Timur-Tengah, kemudian menunjuk ISIS, kita harus hati-hati.
“Saya banyak membaca situs-situs selain dunia Islam, ada situs sekuler, artis, jadi jangan mengartikan Terorism itu secara fisikal, sementara situs porno dibiarkan di Indonesia”, ujar Hedy.
ISIS sendiri harus ditahan penyebarannya di Indonesia karena tidak sesuai dengan ajaran Islam, Islam tidak pernah mengajarkan terorisme dan radikalisme dan Islam itu Rahmatan Lil Alamin, tapi yang jadi persoalan adalah BNPT dan Kementerian indormatika, Voa Islam dan Ar-Rahmah sudah tahu tentang ISIS?dan siapa itu ISIS?.
“Kita jangan terlalu cepat mengambil sikap, saya lagi mengumpulkan data tentang siapa itu ISIS dan baru ada 60 persenan, termasuk dengan fenomena Osamah bin Laden, misteriusnya sama dengan fenomena WTC, bagaimana mungkin 4000 pekerja Yahudi bisa libur dihari yang sama, itu kan tindakan intelejen AS,” paparnya.
Pemblokiran situs Islam akan memiliki dampak yang cukup besar terhadap Islam dan merupakan awal penghinaan terhadap Islam. Kalau undang-undang ditafsirkan begitu saja ‘ini kan media massa, masa tidak ke pengadilan dulu “The man behind of the law”.
Hedy juga menyarankan pengelola situs-situs tersebut untuk bergabung untuk melakukan tindakan hukum dan mempertanyakan tentang kode etik pers yang dilanggar, mengungkapkan makar atau terorisme yang ada dalam situs tersebut, itu semua belum jelas.
Antisipasi tentang terorisme harus dilakukan semua kalangan, sehingga jangan sampai salah menafsirkan ataupun salah mendapatkan informasi, sehingga tidak salah tindakan yang dilakukan. 19 situs Islam yang kini diblokir diantaranya, Arrahmah.com, Voa-Islam.com, Panjimas.com, Thariquna.com, Khalifahmujahid.com, muslimdaily.net, salam online.com, kiblat.net, mukawwamah.com dan daulahislam.com. (Dudy Supriyadi)