Kamis, 25 April 24

9 Pemimpin Diktator Paling Ditakuti Pada Masanya

9 Pemimpin Diktator Paling Ditakuti Pada Masanya
* Joseph Stalin. (Foto; Medsos)

Jakarta, Obsessionnews.com – Beda negara beda cara memimpin adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan karakter para pemimpin negara-negara dunia. Ada pemimpin yang halus, ada yang tegas, ada juga pemimpin yang punya sifat diktator, seorang pemimpin negara yang memerintah secara otoriter demi untuk menjaga kekuasaanya.

Biasanya seorang diktator naik takhta dengan menggunakan kekerasan, seringkali dengan sebuah kudeta. Tetapi ada pula diktator yang naik takhta secara demokratis. Contoh yang paling terkenal adalah Adolf Hitler. Berikut nama-nama pemimpin diktator penuh kontroversi yang telah berkuasa pada masanya. Mereka kadang kala ditakuti di negara luar, tapi disegani di negaranya sendiri.

1. Joseph Stalin

Stalin banyak membaca literatur terlarang, termasuk Das Kapital dari Karl Marx. Ia segera beralih ke ortodoksi barunya yaitu Marxisme Rusia. Ketika Lenin meninggal, terjadi perebutan kekuasaan. Pada tahun 1929 posisinya sebagai pemimpin Uni Soviet menjadi terlaksana.

Pada masa kekuasaannya, Stalin melakukan kampanye teror politik besar-besaran. Pembersihan, penahanan, dan deportasi ke kamp kerja paksa terjadi secara luas. Tidak terhitung pemimpin partai, industrial, dan militer yang hilang pada masa teror besar ini. Stalin dianggap sebagai pemimpin diktator paling keji di masanya.

2. Adolf Hitler

 

Hitler dilantik sebagai kanselir Jerman pada tahun 1933. Segera ia mengkonsolidasi kekuatan. Posisi-posisi penting di birokrasi, kehakiman, dan pemerintah provinsi diberikan kepada loyalis Nazi. Semua partai politik diberangus termasuk kelompok Israel. segala aktivitas ekonomi, media, dan kebudayaan dikontrol oleh Nazi.

Kebijakan rasial Hitler segera dimulai saat ia berkuasa. Ia berusaha menjaga kemurnian ras unggul Arya dan membasmi ras-ras lain yang menurutnya lebih rendah. Orang Yahudi mengalami perlakuan sangat kejam pada masa Hitler.

Perang Dunia II pecah ketika pasukan Jerman masuk ke Polandia. Namun perang berkepanjangan itu menguras tenaga Jerman. Rencana penaklukan Uni Soviet dan Inggris tak semudah yang Hitler bayangkan. Ia kemudian menikahi Eva Braun dan melakukan bunuh diri tahun 1945.

3. Soeharto

Nama Soeharto sudah tak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia. Ia adalah satu-satunya presiden terlama yang memimpim Indonesia, yakni selama 32 tahun. Ketika menggantikan Soekarno tahun 1967, dengan ketegasannya ia memusnahkan Partai Komunis Indonesia. Pada masanya, segala sesuatu yang berbau komunis dihancurkan.

Para masyarakat dan aktivis yang mencoba menentang kebijakannya, dengan tegas di penjara dan juga diculik, karena terindikasi termasuk golongan komunis. Soeharto juga dianggap sebagai pemimpin terkorup.

Karena sudah semakin melemahnya perekonomian Indonesia, semua masyarakat yang diwakilkan oleh mahasiswa berusaha menyuruhnya mundur dari tahta kepresidenan. Akhirnya tahun 1998 Soeharto mundur dari jabatannya yang digantikan oleh wakilknya, B.J Habibie.

4. Mustafa Kemal Ataturk

Ketika kesultanan Usbani runtuh tahun 1922, Republik Turki dipromosikan tahun 1923 dengan Ataturk sebagai presidennya. Dia langsung membentuk Partai Rakyat dan membentuk rezim partai tunggal.

Ataturk mencita-citakan suatu negara modern dan sekuler, menggunakan wibawa dan kharismanya untuk memperkenalkan program reformasi secara luas. Ini termasuk penghapusan kekhalifahan, yang mendasari otoritas religius para sultan, dan institusi Islam.

Pada 1931 ideologi rezim yang disebut Kemalisme arau Ataturkisme, dinyatakan enam prinsip: republikanisme, nasionalisme, populisme, stateisme, sekularisme, dan revolusionisme.

Pada 1926 Ataturk menyingkirkan saingan-saingan politiknya dengan tuduhan konspirasi pembunuhan sebagai alasan. Dia melakukan tujuan itu dengan keyakinan mengubah Turki menjadi negara modern dengan kecanggihan politik atau negara sekuler yang memisahkan agama dan negara.

5. Saddam Hussein

Presisen Irak ini merupakan tokoh kontroversial di balik dua perang Teluk, melawan Iran tahun 1980an dan melawan pasukan multinasional. Ia merupakan pemimpin Arab yang paling kukuh menentang Amerika dan Barat, dia dihujat di Barat tetapi dipuja di jalanan kota-kota di Arab.

Usai peristiwa 11 September 2001, AS yang berperang melawan terorisme dan telah menjatuhkan pemerintahan Taliban di Afganistan, bersikeras juga untuk menyerang Irak. Saddam yang dipuja sebagai pemimpin yang berani menentang Israel dan Barat, merupakan simbol ketangguhan Arab melawan agresi Barat.

Namun setelah suatu serangan besar-besaran pasukan AS yang dibantu Inggris tahun 2003, berhasil menaklukan Irak. Setelah pemburuan panjang, Saddam Hussein, dikabarkan ditangkap pasukan pendudukan di rumah bawah tanah di daerah kelahirannya, Tikrit. Ia pun dibunuh dengan cara digantung.

6. Benito Mussolini

Mussolini merupakan pendiri sekaligus pemimpin Fasisme Italia. Fasisme meluas ke seluruh penjuru negeri, di mana milisinya yang berbaju hitam mendapat dukungan dari pemilik tanah dan menyerang liga-liga petani dan kelompok sosialis.

Sejak 1926, pemimpin Fasis ini mengubah Italia menjadi sebuah rezim partai tunggal yang totalitarian. Para pegawai dan pekerja diorganisasikan dalam kelompok-kelompok yang dikontrol oleh partai mewakili sektor-sektor ekonomi yang berbeda. Sistem ini mempertahankan kapitalisme dan memperluas kerja sosial, tetapi menghapuskan serikat buruh yang bebas dan hak untuk mogok. Benito akhirnya dieksekusi mati dengan cara ditempak dan digantung.

7. Ayatollah Khomeini

Khomeini terkenal dengan antibaratnya. Barat memandang Khomeini sebagai seorang pedendam, citra yang melekat pada dirinya hingga kini. Tetapi di pelbagai negara Muslim, Khomeini dielu-elukan, terutama oleh kaum muda, sebagai tokoh penentang Barat nomor satu yang revolusinya menjadi inspirasi.

Tahun 1979 Khomeini menjadi imam dan pemimpin tertinggi Iran dengan memproklamasikan Iran sebagai republik Islam. Pemerintah Iran dirancang oleh para ulama dengan menegakkan hukum Islam. Khomeini juga mengkampanyekan ekspor revolusi ke negara-negara Muslim di sekitarnya. Inilah salah satu penyebab perang Iran-Irak yang berlangsung delapan tahun.

8. Fidel Castro

 

Castro mendeklarasikan dirinya sebagai PM Kuba tahun 1959. Gagal menjalin hubungan diplomatik dan hubungan dagang dengan AS, Castro menegosiasikan senjata, perjanjian kredit, dan bantuan makanan dengan Uni Soviet, dan secara kejam memerintahkan penahanan dan eksekusi lawan-lawan politiknya.

Dia menasionalisasi sumber-sumber daya Kuba, membentuk pertanian kolektif, dan membentuk negara sosialis satu partai, dan mengirim sejumlah besar orang kaya Kuba ke penjara.

Hubungan Kuba dan AS memburuk setelah pesawat-pesawat tempur Kuba menembak dua pesawat sipil AS yang disewa oleh pelarian Kuba tahun 1996. Castro bertahan menganut Marxis garis keras ketika banyak negara komunis runtuh.

9. Kim Jong-un

Kim Jong-un dikenal sebagai pemimpin Korea Utara dengan sifatnya yang diktator. Ia tak segan membunuh siapa saja baik pejabat atau masyarakatnya sendiri yang coba berani melawan kebijakannya. Bahkan Kim telah mengeksekusi para jenderal dan pamannya sendiri demi mengkokohkan kekuasaanya.

Kebijakan Kim kerap ditentang oleh negara-negara luar termasuk yang Amerika Serikat. Kedua negara ini saling berseteru. Kim yang menganut paham komunis dalam mengatur negaranya terus mengembangkan sejata nuklir untuk membentengi negara dari tekanan luar. Kim dianggap sebagai pemimpin paling diktator saat ini yang masih hidup. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.