Selasa, 21 Maret 23

6 BUMN Masuk Dalam Rencana Pembiayaan LPEI

6 BUMN Masuk Dalam Rencana Pembiayaan LPEI

Jakarta, Obsessionnews.com – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank siap membiayai 6 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui program National Interest Account (NIA). Keputusan itu baru akan dijalankan setelah resmi menjadi lembaga penyalur kredit usaha rakyat (KUR).

Pelaksana Tugas Sementara (Plt) Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank, Susiwijono Moegiarso, menjelaskan, pembiayaan melalui program NIA tersebut untuk membantu para BUMN untuk masuk ke pasar non tradisional.

“Jadi yang belum pernah tersentuh serlama ini. Artinya pembiayaan yang tidak feasible, kami boleh biayai, bank-bank lain tidak bisa,” tuturnya di Ritz Carlton, SCBD, Jakarta, Selasa (7/2/2017).

Keenam BUMN tersebut yaitu PT INKA dengan negara tujuan Bangladesh dan Srilanka, PT Dirgantara Indonesia ke Senegal, Uni Emirate Arab, Thailand dan Nepal, lalu PT Pindad ke Asia Pasifik dan Afrika, PT PAL Indonesia ke Filipina, PT Len Railways System ke Bangladesh, serta PT Barata Indonesia ke Amerika Selatan.

Susiwijono mengatakan, selama ini LPEI memberikan kredit kepada industri kecil menengah (IKM) melalui dua skema, yakni skema KURBE dan kredit umum dengan tarif sembilan persen tanpa subsidi. Sedangkan Untuk tahun 2017 lembaga ini mengalokasikan dana program NIA sebesar Rp 2 triliun. Dana tersebut untuk membiayai 6 BUMN yang telah masuk dalam pipenya.

“Kalau menggunakan skema NIA ini prosesnya mulai dari pembina sektor Kementerian Perindustrian yang nanti menyurati Kementerian Keuangan. Rp 2 triliun itu dari PMN yang kita dapat Rp 3,2 triliun, sisanya untuk biayai yang lain,” kata dia.

Sebelumnya LPEI diusulkan menjadi lembaga penyalur KUR. Usulan tersebut saat ini masih dalam proses persetujuan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Sepanjang 2016 lalu, pembiayaan yang disalurkan untuk segmen ini mencapai sebesar Rp 10,5 triliun atau sekitar 11,86 persen dari total pembiayaan yang disalurkan yang sebesar Rp 88,48 triliun. Sedangkan target 2017 ini pembiayaan untuk IKM naik 41 persen.

Dengan kenaikan sebesar 41 persen, maka pembiayaan yang akan diberikan ke IKM tahun ini mencapai Rp 14,8 triliun. Angka ini sama dengan 14,42 persen dari target total pembiayaan tahun ini yang mencapai Rp 102,6 triliun.

Pada tahun lalu, jumlah debitur IKM mencapai 631 perusahaan. Dengan target pembiayaan sebesar Rp 14,8 triliun tersebut, maka diperkirakan jumlah debitur bertambah beberapa ratus perusahaan tahun ini. Sementara itu, pasar potensial untuk produk IKM Indonesia antara lain kawasan ASEAN dan pasar non-tradisional seperti Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika Selatan. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.