Samarinda, Obsessionnews – Kebakaran hutan di areal Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation Samboja Lestari di Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, menghanguskan 231,5 hektare hutan dan memusnahkan 78 ribu tanaman, termasuk tanaman langka khas Kalimantan.
Akibat kemarau panjang ini, tercatat di areal konservasi tersebut sudah tiga kali terbakar sejak 31 Agustus 2015 lalu. Sekitar 30 hektare hutan telah ludes hangus terbakar. Pada 23 hingga 25 September lalu, hutan BOS Samboja Lestari, kembali terbakar tidak kurang 150 hektare ludes. (baca: DPR Setuju Pemerintah Tolak Asing Tangani Kebakaran Hutan )
“Setelah padam, kita lakukan pemetaan, total sekitar 231,5 hektare terbakar, juga 78 ribu tanaman di dalamnya termasuk pohon langka ulin dan gaharu, ikut musnah,” kata Koordinator Komunikasi Samboja Lestari, Suwardi, Selasa (29/9). (Baca: Jokowi: Aksi Pembakaran Hutan Rugikan Negara Triliunan Rupiah)
Suwardi juga mengatakan, kebakaran hutan juga lahan di BOS Samboja Lestari, kali ini adalah yang terparah dari luasan total areal konservasi seluas hampir 1.900 hektare. Dari koordinasinya bersama Polda Kalimantan Timur dan Kodam VI Mulawarman, mencuat dugaan kebakaran hutan BOS Samboja Lestari, disebabkan unsur kesengajaan.
“Tidak cuma karena titik panas di areal kami. Ada indikasi, warga membakar lahan di sekitar areal BOS, tidak dapat mengendalikan api dan akhirnya ikut menghanguskan areal BOS. Areal kami memang berdekatan dengan areal warga di Desa Tani Bakti. Kepolisian sedang menyelidiki ini,” terangnya.
“Tentu, kejadian ini membuat kami terus siaga, terus berpatroli. Karena tentu kejadian ini sangat merugikan. Sejauh ini belum sampai mengganggu satwa Orangutan yang ada di BOS. Tapi titik api sempat mengarah ke areal kandang,” tambahnya.
Terbaru, siang ini sekitar pukul 13.30 WITA, kembali dilaporkan titik api muncul di areal BOS Samboja Lestari, di kawasan pendaratan helikopter atau helipad. Selain menurunkan tim BOS Samboja Lestari, pemadaman dari pihak lain pun tengah diupayakan.
“Kita upayakan bantuan dari pemadam. Kalau kita sudah minta bantuan, artinya apinya besar dan tim kita tidak bisa menanggulangi,” tutup Suwardi. (Husni Fahmi/rez)
