Dia telah menunjukkan kapasitasnya sebagai seorang legislator, sekaligus membuktikan masih adanya Kartini modern dan pejuang aspirasi dari semua keluh kesah dan harapan masyarakat.
Kinerja Amelia Anggraini mampu membantah teori bahwa lamanya waktu mengabdi adalah tolak ukur kebermanfaatan bagi masyarakat. Peraih juara kontes kecantikan dan eksekutif perusahaan ternama ini memutuskan untuk membaktikan diri untuk Indonesia sebagai legislator.
Kiprahnya sebagai politisi memang baru dimulai sejak bergabung dengan Partai NasDem tahun 2012. Dua tahun, dia terpilih mewakili aspirasi rakyat pada pemilihan umum tahun 2014, Daerah Pemilihan (dapil) Jawa Tengah VII meliputi Kabupaten Banjarnegara, Kebumen, dan Purbalingga.
Masih terhitung baru, namun dalam kurun waktu singkat, dia vokal tentang pemberdayaan perempuan dan kesehatan di Dewan Perwakilan Rakyat. Duduk di Komisi IX yang memiliki ruang lingkup kerja ketenagakerjaan, kependudukan, dan kesehatan, dia aktif mensosialisasik an fasilitas kesehatan untuk masyarakat. Tujuannya untuk memastikan fasilitas yang diberikan negara tersebar merata hingga ke pelosok.
Dalam program kerjanya, Komisi IX bekerja sama dengan BPJS untuk melakukan pelayanan masyarakat. Amelia berharap jangan sampai ada masyarakat tidak memanfaatkan, karena tidak tahu atau tidak tersebarnya informasi. Program yang digagasnya pun tengah berjalan, yakni rumah singgah untuk transit para pasien dan keluarga yang hendak berobat di RS Margono Purwokerto.
Sosok wanita tegas ini juga mengungkapkan dirinya harus mengawal kebijakan anggaran pemerintah yang berpihak pada sustainable development goals.
“Target sekarang adalah menurunkan angka kematian ibu, angka kematian bayi, pernikahan dini, penyakit endemik, dan gizi buruk di Indonesia, khususnya di daerah pemilihan saya. Perlu dilakukan langkah-langkah afirmatif, pembenahan regulasi, dan sosialisasi yang masif untuk hal tersebut,” harap ibu dari empat orang anak yang belum lama ini juga mensosialisasikan pangan bermutu dan aman dihasilkan dari dapur rumah tangga maupun dari industri pangan.
Sebagai perwakilan perempuan di parlemen, Amelia memandang persoalan perempuan adalah persoalan separuh populasi penduduk dan bagi pelanjut keberlangsungan generasi bangsa. Terkait dengan baktinya selama menjabat anggota dewan, dia berharap mampu fokus mengemban amanah rakyat dan konstituen yang telah memilih dirinya, dengan selalu bekerja keras, serta tidak pernah berhenti mengembangkan diri. (Naskah: Angie)
Artikel ini dalam versi cetak dimuat di Majalah Women’s Obsession edisi Agustus 2017.
