Sabtu, 20 April 24

200 Patok Tanah Terpasang di Jakarta, Kakanwil BPN: Jakarta Menuju Kota Lengkap

200 Patok Tanah Terpasang di Jakarta, Kakanwil BPN: Jakarta Menuju Kota Lengkap
* Kakanwil BPN DKI Jakarta, Wartomo didampingi Kakan BPN Jakarta Selatan, Sigit Santosa memberikan keterangan pers terkait pemasangan patok batas tanah serentak di Jakarta. (Foto: dok obsessionnews)

Obsessionnews.com – Sebagai upaya dalam mengakselerasi program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mencanangkan Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (Gemapatas) sebanyak 1 juta patok batas bidang tanah yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia.

Gemapatas dimulai oleh Menteri ATR/BPN, Hadi Tjahjanto yang pelaksanaanya berpusat di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah dan diikuti oleh 33 provinsi termasuk diantaranya Provinsi DKI Jakarta pada Jumat (3/2/2023).

Kantor Wilayah (Kakanwil) Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) DKI Jakarta dalam pelaksanaan Gemapatas sendiri dua wilayah diantaranya Jakarta Selatan dan Jakarta Barat.

“Pemasangan tanda batas di DKI Jakarta sebanyak 200 patok yang dibagi dua tempat yaitu Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Ini merupakan bagian dari 1 juta pasang batok yang telah dicanangkan oleh Menteri ATR/BPN,” ujar Kakanwil BPN DKI Jakarta, Wartomo kepada wartawan usai acara kegiatan Gemapatas di Petukangan, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2023).

Dia mengatakan program strategis Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) untuk target saat ini sekitar 2 juta bidang tanah, sudah mencapai 90 persen jadi Jakarta akan menuju kota lengkap

“Sehingga targetnya untuk tahun ini diharapkan bisa mencapai sekitar 2000 hingga 3000 bidang tanah. Akan tetapi harus dengan pola validasi dan indentifikasi yang kuat, ” ucap Wartomo

Oleh sebab itu, kata dia, persoalan tanah ini untuk menuju kota lengkap membutuhkan validasi yang kuat dan itu paling penting.

“Adanya Gemapatas ini pertama adalah salah satu pengamanan aset terhadap batas bidang tanahnya,” tambah Wartomo

Kedua, kata dia, untuk menekan berbagai permasalahan pertanahan baik yang sifatnya sengketa maupun konflik.

Dan ketiga, mempelancar dan mempermudah petugas BPN untuk menindaklanjuti program PTSL tersebut.

“Karena adanya Gemapatas ini mempermudah mendapatkan data parsial dengan kondisi lapangannya telah ditunjukkan oleh pemilik bidang tanah yang telah disepakati oleh yang bersangkutan,” terang Wartomo.

Lebih lanjut, Dia mengatakan, target program PTSL tahun 2023 penyelesaiannya sekitar bulan Juni hingga Juli sudah selesai. Tapi, tidak boleh meninggalkan azas keakuratan dan validasi.

“Selain percepatan validasi, kita juga berupaya meningkatkan fasilitasnya karena itu penting untuk menuju kota lengkap,” terangnya.

Kementerian ATR/BPN berharap DKI Jakarta ini menjadi salah satu wacana untuk layanan-layanannya yang akan bertranformasi digital.” Tutupnya. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.