Bandung, Obsessionnews – Sebanyak 20 tembakan ke udara, dari 20 prajurit dalam upacara militer pemakaman almarhum Peltu Purnawirawan, Tatang “Snipper” Koswara, menandai jasad dimasukan ke liang lahat, sebagai kusuma bangsa.
Upacara militer pemakaman bapak beristri satu dan anak 4 ini berlangsung di TPU Sayuran Kecamatan Dayeuh Kolot Kabupaten Bandung atau sekitar 1 km dari rumahnya. Dalam upacara militer tersebut bertindak sebagai Inspektur Upacara Kapten CAJ Dadiya dari Pusat Simulasi Tempur Kodam III Siliwangi.
Isak tangis dan derai air mata keluarga dan kerabat Tatang Koswara (68) tidak dapat terbendung. Peltu Purnawiran Tatang Koswara merupakan Sniper terbaik dari 14 sniper dunia, meninggal Selasa malam (3/3) sekitar pukul 20.00 WIB di Rumah Sakit Medistra Jakarta.
Kapten Dadiya memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada Almarhum sebagai Pahlawan Bangsa yang berjuang tanpa lelah dalam membela tanah air.
Tatang bertugas terakhir di Pusseniv Kodiklat TNI AD Kodam III Siliwangi. Pekik hormat “Kepada jenazah Peltu Purnawirawan Koswara hormat senjataaaaa grak”, mengakhiri prosesi pemakaman dilanjutkan tabur bunga oleh pihak keluarga dan militer.
“Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu pemakaman ini dan mohon maaf apabila bapak punya kesalahan,” ujar Tati Hayati istri almarhum.
Tati yang dipapah kedua anaknya terlihat lemah lumlai sambil terus meneteskan air mata, dia memaparkan jika suaminya meninggal tidak mau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, permintaannya hanya ingin dimakamkan dekat ibunya di TPU Sayuran.
“Bapak itu orangtua yang sangat sabar, soleh dan bertanggung jawab kepada keluarga,” ujar Tati sambil mengaku dirinya tidak kuat lagi untuk bicara.
Tatang Koswara meninggal sesaat menghadiri acara Hitam Putih di Trans7. Karena merasakan sesak di dada kirinya Tatang pun tidak melanjutkan perbincangan yang dipandu Deddy Corbuzer tersebut.
Akhirnya Tatang dilarikan ke RS Medistra, namun nyawanya tidak tertolong. Menurut Peltu Purn Sukirman , sahabat korban, dirinya sengaja menunggu pemakaman almarhum di TMP Cikutra.
Namun setelah satu jam menunggu ternyata tidak dimakamkan di tempat tersebut. Sukirman menilai almarhum merupakan prajurit terbaik dan seorang Sniper yang sangat handal.
“Dalam jarak 900 meter saja almarhum itu dapat menembak sasaran secara tepat, dari 10 peluru yang diberikan komandan tak satupun yang meleset,” kata Sukirman.
Perjuangannya yang sangat mengesankan saat Sukirman bersama Almarhum Tatang ditugaskan ke Timor-Timur sekitar tahun 1970, almarhum sedikitnya mampu melumpuhkan 40 orang pemberontak Fretelin dari jarak ratusan meter dengan menggunakan senjata Siluman-3 (S-3) dengan bidikan pertama selalu diarahkan pada pimpinan pemberontak, itulah Tatang dimata Sukirman. (Dudy Supriyadi)