Bandung, Obsessionnews – Dari target 750 orang pecandu narkotika, saat ini baru 157 yang akan memperoleh rehabilitasi gratis.
Demikian disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bandung Yeni Siti Saodah. Dijelaskan Yeni, Selasa (30/6) rehabilitasi merupakan bagian dari program BNN pusat, yakni 100 ribu pecandu narkotika yang nantinya akan dilakukan 3 bulan dengan jenis perawatan berbeda, baik rawat inap ataupun tidak.
“Karena tidak semua pecandu itu harus di rawat inap, mereka ada yang hanya rawat jalan dan konseling, bahkan di kota Bandung sendiri tempat rawat inap masih jarang. Pihaknya juga berharap adanya tempat rehab sendiri yang dimiliki Pemerintah Kota Bandung.
Sementara itu Wakil Walikota Bandung, Oded M Danial menandatangani deklarasi gerakan rehabilitasi 100 ribu penyalahgunaan narkoba dan juga menandatangani komitmen Pemkot Bandung beserta komponen masyarakat Bandung dalam gerakan tersebut di Plaza Balaikota Bandung, Jalan Wastukancana, Senin kemarin(29/6).
Penandatangan deklarasi itu juga merupakan bagian Pemerintah Kota Bandung untuk memperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) yang diperingati pada tanggal 26 Juni.
Hari Anti Narkoba Internasional merupakan hari yang diperingati oleh PBB untuk melawan penyalahgunaan obat-obatan dan penjualan obat secara ilegal, yang dimulai pada 26 Juni 1988. Tanggal tersebut dipilih untuk memperingati pengungkapan kasus Lin Zexu berupa perdagangan opium di Humen, Guangdong, sebelum Perang Opium. Pencanangan tersebut berupa dikeluarkannya resolusi PBB 42/112 pada 7 Desember 1987.
Sebagai bentuk dalam memperingati hari narkoba internasional di tingkat Kota Bandung , Oded menghimbau kepada seluruh warga Bandung khususnya para orang tua untuk menciptakan keluarga yang harmonis. Menurutnya, ketahanan keluarga menjadi aspek penting dalam melindungi anggota keluarga dari bahaya narkoba.
“Ketahanan keluarga menjadi keutamaan buat saya. Kalau punya ketahanan keluarga yang luar biasa, saya yakin anak-anak kita, keluarga kita, tidak akan terjerumus kedalam narkoba,”ujarnya.
Oded juga mengatakan kepada tokoh masyarakat yang ada di Kota Bandung untuk ikut berpartisipasi didalam pencegahan bahaya narkoba ini. Katannya, jika mereka bisa bergerak secara masif, anak-anak kota Bandung bisa diperhatikan secara bersama-sama.
Kemudian lanjut Oded, setelah deklarasi ini dirinya mengharapkan agar ada langkah nyata dari semua elemen lapisan masyarakat dalam menekan bahaya narkoba di Bandung.
“Saya harap ini bukan sekedar deklarasi saja. Tapi semua pihak masyarakat Bandung bisa memperhatikan bahaya ini. Saya kira jika masyarakat merespon itu sangat luar biasa,”ungkapnya.
Untuk pencegahan narkoba di tingkat sekolah, Oded mengatakan seharusnya para guru dan kepala sekolah dapat menerapkan sistem yang ketat untuk mempersempit ruang masuknya narkoba kepada siswa dan siswi. ia juga menghimbau agar para pendidik di sekolah dapat memberikan pesan-pesan moral tentang bahaya narkoba.
Karena menurutnya, walaupun penyampaian pesan moral tersebut tidak masuk dalam kurikulum mata pelajaran siswa, tapi Oded meyakini apabila terus diciptakan suasana nyaman di sekolah dan dibekali pembekalan bahaya narkoba, sekolah akan bersih dari masuknya kejahatan narkoba.
“Kalau suasana sekolah aman dan stabil, saya yakin mereka para guru-guru bisa membantu untuk menutup bahayanya narkoba masuk ke sekolah-sekolah,” tandasnya. (Dudy Supriyadi)