Sabtu, 20 April 24

1.000 Shelter dan Recovery House dari ACT untuk Pengungsi Rohingya

1.000 Shelter dan Recovery House dari ACT untuk Pengungsi Rohingya
* Etnis Rohingya di kamp pengungsian di Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh.

Kutupalong, Obsessionnews.com – Etnis Rohingya yang saat ini tengah berada di kamp pengungsian di Kutupalong, Cox’s Bazar, Bangladesh, sudah mulai memasuki proses recovery. Berbagai fasilitas umum mulai dibangun oleh sejumlah lembaga bantuan internasional guna membantu para pengungsi.

.

Aksi Cepat Tanggap (ACT) dari Indonesia turut serta dalam pembangunan fasilitas umum pengungsi. ACT berencana membangun 1.000 shelter atau tempat tinggal sementara yang terbuat dari bambu. 600 unit di antaranya sudah dapat dipakai, sementara sisanya masih dalam tahap pembangunan.

“Kita bangun shelter yang sifatnya bangunan sementara karena oleh pemerintah setempat tidak diperbolehkan membangun bangunan permanan,” kata koordinator SOS ACT Rahadiansyah di Cox’s Bazar, Jumat (22/12/2017).

Selain posko medis untuk bantuan kesehatan, ACT juga membangun 8 masjid, dan 8 madrasah, serta 360 toilet. Kemudian bekerjasama dengan mitra, ACT membangun 700 dari 1000 rumah pemulihan khusus bagi pengungsi anak-anak yatim-piatu Rohingya.

“Jadi 700 dari kita. Tentu perlu infrastruktur atau tambahan bangunan untuk recovery house kita akan buat,” kata Rahadiansyah.

Kamp pengungsi Rohingya Kutupalong tinggal kurang lebih 900 ribu jiwa, 50 persen diantaranya merupakan anak-anak, dengan jumlah 30 ribu anak tanpa ayah dan ibu. Mereka terpaksa meninggalkan Rakhine, Myanmar. akibat terjadi konflik horizontal disana.

Konflik tersebut mengundang perhatian dunia internasional, termasuk Indonesia, mengingat banyak etnis Rohingya menjadi korban. Mereka diduga dibantai oleh masyarakat lokal, dibantu aparat militer Myanmar.

Setelah terjadi eksodus besar-besaran tim relawan ACT bersama lembaga donor internasional lainnya memberikan bantuan kemanusiaan. Bantuan yang diberikan berbeda-beda tergantung kebutuhan para pengungsi. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.