Jakarta, Obsessionnews.com – Partai Berkarya besutan putra Presiden kedua RI Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, tak lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Kepastian itu setelah KPU melakukan penelitian administrasi perbaikan atas dokumen dari 14 partai politik calon peserta Pemilu 2019.
Partai Berkarya tidak bisa melanjutkan ke verifikasi faktual, karena pemenuhan syarat dokumen daftar keanggotaan yang tidak memenuhi batas minimal, yaitu 1.000 atau 1/1.000 dari jumlah penduduk.
“KPU kabupaten/kota melakukan penelitian, analisis kegandaan, baik internal maupun eksternal, dan dilakukan faktual nama-nama yang muncul ganda tersebut, kemudian diambil kesimpulan mana yang memenuhi syarat dan mana yang belum memenuhi syarat. KPU memberikan waktu 14 hari untuk perbaikan, hasilnya diteliti ulang, dan hasilnya dilaporkan ke pusat,” kata Komisioner KPU Hasyim Asy’ari saat menyampaikan hasil penelitian administrasi perbaikan atas dokumen dari 14 partai politik (parpol) calon peserta Pemilu 2019, di ruang sidang utama lantai 2 KPU RI, seperti dikutip dari situs KPU, Jumat (15/12/2017).
Tak lolosnya Partai Berkarya di tahap faktual membuat Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Berkarya Badaruddin Andi akan mengajukan gugatan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Sementara itu Ketua Umum DPP Perisai Partai Berkarya, sayap Partai Berkarya, Tri Joko Susilo meminta agar kader-kader Partai Berkarya dan Perisai Berkarya untuk bereaksi secara tepat dan bersikap secara teratur.
“Alirkan emosi ke dalam koridor hukum, kita dukung langkah partai menggugat ke Bawaslu. Saya percaya usaha menjegal Partai Berkarya akan digagalkan Allah SWT,” ujar Joko dalam keterangan tertulis yang diterima Obsessionnews.com, Jumat (15/12).
Peristiwa ini, lanjutnya, akan membuat semangat kader-kader Partai Berkarya semakin terkonsolidasi. (arh)
