Jumat, 29 Maret 24

Breaking News
  • No items

Mengapa Sudrajat-Syaikhu?

Mengapa Sudrajat-Syaikhu?

Rabu, 27 Desember 2017, di Gedung DPP PKS, Tiga partai yang mengantarkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno menjadi pemimpin ibukota bersepakat mengeluarkan nama-nama prajurit mereka untuk bertarung di 2018.

PKS, Gerindra dan PAN bersepakat koalisi di 5 Pilgub Provinsi. Jabar, Jateng, Sumut, Kaltim dan Maluku Utara.

Di Jawa Barat, muncul nama Sudrajat-Syaikhu. Ini pasangan TNI-Birokrat. Sudrajat adalah mayor jenderal purnawirawan, Syaikhu adalah mantan auditor keuangan lulusan Sekolah akuntansi terbaik negeri ini.

Sudrajat bukan sembarang jenderal. Ia jenderal pemikir. Bangku Oxford pernah didudukinya. Jabatan-jabatan strategis yang membutuhkan pemikiran brilian pernah diamanahkan kepadanya.

Syaikhu akuntan plus. Selain lulusan STAN, ia juga kokoh soal keislaman. Keturunan kyai dan hasil didikan Pondok Pesantren NU Buntet Cirebon.

Mengapa bukan Deddy Mizwar?

(1)
Ketiga pimpinan partai itu menyadari keutuhan kendaraan yang mengantarkan Anies-Sandi di Jakarta adalah kunci. Jawa Barat terdekat dengan Jakarta.

(2)
Selain faktor tokoh, sukses di Pilkada Jakarta adalah juga faktor kendaraan. Ikatan kuat yang sudah terjalin di Jakarta itu terlampau sayang untuk dipisahkan di provinsi terdekat.

(3)
Para ulama yang turun gunung karena Agama Islam dilecehkan meminta agar tiga partai ini terus menjaga kebersamaan menuju 2019.

(4)
Deddy Mizwar sudah diambil Demokrat, partai yang belakangan tidak terlalu dekat dengan PKS dan Gerindra. Di Pilgub DKI, RUU Pemilu, RUU Ormas. Demokrat beda kubu. Ini menjadi problem tersendiri.

(5)
Bahkan Demiz juga pernah menjalin kontak dengan PDIP, partai yang hampir pasti jadi lawan politik PKS-Gerindra di Jawa Barat.

(6)
Faktor Demiz bukan orang Sunda juga tak bisa ditutupi. Mungkin terkesan primordial, tapi fakta di lapangan memang demikian. Masyarakat Jawa Barat yang mayoritas Sunda, tetap menginginkan Jabar 1 produk lokal. Kemudian Prabowo-Sohibul Iman-Zulkifli Hasan mendengar aspirasi itu.

(7)
Saya tergabung dengan grup tokoh-tokoh muda Jabar lintas wilayah, disana sejak Demiz deklarasi, serangan soal asal usul suku itu sudah muncul. _*”Pang nanyakeun euy, Demiz urang mana kituh?”*_

(8)
Soal kesukuan ini telah dimainkan oleh calon lawan. Di baliho-baliho Ridwan Kamil. Baik itu RK-Daniel, RK-Maman, RK-lainnya, sangat dikesankan bahwa RK adalah asli urang Sunda. Apalagi Dedi Mulyadi.

(9)
Dengan luasnya wilayah Jawa Barat, letak geografis domisili pasangan calon juga jadi pertimbangan. Demiz (bukan orang sunda) yang lama tinggal di Jakarta Timur dan sering syuting di Bekasi. Syaikhu orang Cirebon yang sudah seperti orang Bekasi. Jika duet ini terus berlanjut jadi Bekasi-Bekasi for Jabar.

(10)
Sementara itu Sudrajat adalah orang sunda dari pesisir Selatan Jabar. Syaikhu berasal dari Utara. Klop dah.

(11)
Utara-Selatan, Sunda-Cirebonan, Tentara pemikir-birokrat ustadz.

Bekasi, 28 Desember 2017

Enjang Anwar Sanusi
#catatanenjang

Note: ini analisa pribadi, lintasan pikiran dan bukan mewakili jamaah. Baik itu Jamaah Mamah Dedeh maupun Jamaah Fesbukiyah

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.