* Teuku Gandawan.
Sikap publik terhadap Setya Novanto sebagai tersangka sudah tepat. Yang salah ya salah dan wajib mendapat sanksi. Konsistenlah begitu ke semua orang, yang salah ya salah dan kalau salah ya harus ditolak pemikiran/kebijakan/keputusannya. Jadi jika Ahok salah ya salah. Jika Tito salah ya salah. Jika Luhut salah ya salah. Jika Megawati salah ya salah. Jika Jokowi salah ya salah. Itu yang disebut tidak tebang pilih.
Sudah paham? Masih ngotot tebang pilih? Ya sudah, sana cuci muka dan ngobrol sama tembok. (Teuku Gandawan, alumni ITB, tinggal di Depok, Jawa Barat)