Jumat, 29 Maret 24

Breaking News
  • No items

Superman yang Sudah Mati, Hidup Lagi

Superman yang Sudah Mati, Hidup Lagi

Oleh: Denny JA,  Budayawan, Pendiri LSI

 

Sejak minggu lalu, empat orang yang bekerja di rumah saya curhat. Mereka sudah 3-7 bulan di Jakarta, ikut saya. Ada yang tugasnya mencuci. Ada yang merawat taman.

Pak, di kampung tak ada bioskop. Saya tak pernah nonton film di bioskop. Saya tahunya cuma yang di TV. Ia berani bicara karena mewakili permintaan rekan sejawatnya.

Saya antusias akan mengajak mereka menonton pada waktunya. Namun harus film yang kira kita membuat mereka suka.

Saya punya pengalaman mengajak supir saya menonton film. filmnya yang menurut saya sangat bagus. Tapi kata supir saya: filmnya cuma ngobrol-ngobrol saja pak. Tak ada berantemnya. Tak ada perangnya. Kurang seru.

Sore ini saya ketemu film yang kira kira tidak hanya ngobrol-ngobrol saja. Justice League. Ini kisah superhero yang bersatu menyelamatkan dunia. Biaya membuat film ini USD 300 juta, salah satu yang termahal dalam sejarah film.

Saya baca ulasan Rotten Tomatoes. Tapi skornya buruk. Skenario dan keseluruhan film, dapat nilai di bawah 50 persen. Tapi actionnya dipuji. Juga dipuji kecanggihan teknologi filmnya.

Mereka sangat antusias. Beberapa jam sebelum berangkat ke bioskop, mereka sudah siap- siap. Total dengan dua anak saya dan ponakan, 11 orang yang menonton.

Lama film 2 jam. Selesai film saya tanya. Bagaimana filmnya? Bagus nggak? Mereka senang sekali filmnya. Yang mereka senang adegan Superman yang sudah mati, eh… bisa hidup kembali.

Pertarungan justice league: Batman + Superman dan tambahan 4 superhero lain melawan kekuatan jahat di layar yang sangat lebar sangat mengesankan mereka. Teknologi pembuatan film sudah sangat maju. Tak heran biaya pembuatan film ini sekitar 4 trilyun rupiah.

Berulang-ulang mereka ucapkan terima kasih. Ini pengalaman pertama mereka. Sungguh saya senang memberikan mereka pengalaman pertama.

Kadang hal yang sederhana, pemberian kecil dari kita, biaya murah, sudah menjadi kesan yang akan lama dikenang.
Sayapun senang, bukan karena filmnya yang menurut saya buruk. Tapi karena membuat mereka senang.***

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.