Kamis, 28 Maret 24

Breaking News
  • No items

Sesuatu di Balik Mega Korupsi e-KTP

Sesuatu di Balik Mega Korupsi e-KTP

Oleh: Zulkifli S Ekomei – Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya

1. Hari ini, 8 Nopember 2018 beredar info di media sosial tentang “sesuatu” di balik skandal mega korupsi e-KTP di media sosial, saya : dr.Zulkifli S Ekomei, NIK : 3276100105560001, HP : 081381363102, sesuai UU Keterbukaan Informasi Publik mempunyai hak untuk meminta penjelasan tentang hal tersebut.

Saya tidak pada posisi menilai apakah informasi tersebut “hoax” atau tidak, tetapi apapun statusnya pihak berwenang wajib menjelaskan hal yang sebenarnya terjadi, khususnya mengenai keterlibatan perusahaan asing pada kasus tersebut.

2. Perusahaan asing itu *Biomorf*, milik *Johannes Marliem* yg *”bunuh diri”*, terkait dg spionase China Komunis. Database rakyat kini di tangan China

3. Utk menyelidiki siapa Johannes Marliem sebenarnya mudah asal pemerintah dan @KPK_RI *ada niat* membongkar korupsi dan spionase di proyek EKTP.

4. Penyelidikan harus dimulai dari *Perum Percetakan Negara RI* yg menunjuk Biomorf sbg *subkon proyek* EKTP. Siapa yg meng-endors Biomorf ke PNRI?

5. Dari orang yg endors Johannes Marliem sbg subkon PNRI pasti bisa digali informasi lebih dalam. *Sayang @KPK_RI sdh masuk angin*, JM diabaikan.

6. Info awal: Johannes Marliem disebut kelahiran dan asal Medan. Ibu Tionghoa, Ayah Batak marga Panjaitan. Info ini diduga palsu

7. Polri dan BIN harus selidik tuntas kegiatan spionase Johannes Marliem pemegang data EKTP 170 juta rakyat Indonesia. Ini sangat berbahaya

8. Sikap @KPK_RI nurut, *kaya bebek*, terkait “kematian” Johannes Marliem sungguh berbahaya. Ini upaya penghapusan jejak spionase asing di EKTP.

9. Saut Situmorang sebagai *mantan orang BIN*, harusnya paham skenario intelijen asing menghapus jejak di EKTP dgn “rekayasa kematian Johannes Marliem”

10. KPK dari awal terlibat dalam konspirasi asing di kasus EKTP. KPK tidak pernah menetapkan Johannes Marliem sbg tersangka korupsi EKTP, padahal bukti cukup. Pengakuan JM menyuap SN, CH dll juga adalah alat bukti yg sah. Knp @KPK_RI bego? Kenapa tidak tersangkakan Johannes Marliem?

11. Apakah kematian Johannes Marliem menjadi penghalang @KPK_RI mengusut korupsi dan spionase China pada proyek EKTP? Tidak! KPK bisa masuk menyelidiki atas dugaan harta JM dari hasil korupsi EKTP. Follow the money. Tunjukkan KPK bukan antek aseng asing.

12. KPK, Polri, BIN harus serius usut tuntas kegiatan spionase China di EKTP. Negara dalam bahaya jika penguasaan database EKTP 170 juta rakyat Indonesia tetap dikuasai China Komunis. Heran kenapa pemerintah ga peduli? Apakah *penguasa RI sesungguhnya adalah proxy RRC?*

13. KPK bisa selidiki asal harta Johannes Marliem dan aliran uang hasil korupsi EKTP. Daftar Harta JM hasil korupsi EKTP. 1 unit mobil mewah Bugatti $ 2,6 juta. 1 property berikut danau di atasnya seharga $ 2 juta. 1 unit kapal pesiar mewah $ 2 juta. Koleksi jam tangan $ 1,4 juta dll.

14. Kontrak Sewa Jet Pribadi $ 800.000. Uang Tunai $ 638.800. 1 unit mobil Land Rover $ 251.000. 1 unit piano merk Steinway $ 87.000. Koleksi Tas Hermes $ 625.000 Dll. KPK juga harus selidiki Suap dari JM utk oknum KPK $ 1.000.000. Suap dari JM utk anggota DPR dari Golkar CH $ 700.000.

15. Johannes Marliem pernah menggegerkan publik AS ketika terbongkar sumbangan $ 225.000 dari JM ke Barack Obama. Praktek ini mengingatkan orang kepada James Riady dan Clinton dalam Lippogate yg menggegerkan dunia. China obok2 pilpres AS 1992 dan 1996 utk menangkan Clinton.

16. Mengutip hasil investigator AS: Johannes Marliem punya rumah di Minnesota, AS. Mengapa dia sewa rumah super elit di Beverly Grave, LA AS utk tempat dia melakukan “bunuh diri?”. Aneh jika BIN, Polri, KPK mengabaikan kegiatan spionase JM agen intel RRC pada proyek EKTP.

17. Johannes Marliem adalah salah satu aktor utama agen RRC mewujudkan imperialisme di Indonesia, baik dgn penempatan proxy di Istana atau langsung menempatkan kader RRC seperti Ahok sbg RI 1. Hasil Pilpres yg dicurangi salah satu cara China Komunis menjadi penguasa di Indonesia

18. China komunis, aseng dan antek sudah mencengkeram Indonesia melalui berbagai cara Proxy. Narkoba – Komunisme – Utang China – Beras plastik – Berbagai benih beracun – Penyelundupan produk – Banjir WN China ilegal – Reklamasi – Kendalikan media – Infiltrasi ke KPK, KPU, Partai Database eKTP Dll.

19. KPK dapat bekerjasama dgn FBI, mengusut korupsi & spionase Johannes Marliem. Agen FBI Johnathan Holden mengatakan, Biomorf sedang dlm penyidikan FBI pada kasus penyuapan pejabat2 di Indonesia dan keterlibatan oknum penyidik KPK.

20. Menurut agen FBI Holden, Johannes Marliem telah ber-kali2 melakukan negosiasi dengan KPK selama 18 bulan sebelum menyetujui untuk diwawancarai di Singapura pada bulan Maret 2017. Dalam wawancara itu, JM berbohong dengan membantah telah menyuap para pejabat tinggi Indonesia.

21. Dalam sebuah wawancara bulan Juli 2017 di konsulat Indonesia di Los Angeles, Marliem mengaku bahwa dia menyuap Setya Novanto. Dia juga memberi Novanto sebuah jam tangan Richard Mille senilai $ 135.000 yang dibeli di Beverly Hills. JM juga mengaku suap Chaeruman Harahap $ 700.000.

22. Berdasarkan informasi FBI, dari catatan bank antara Juli 2011 dan Maret 2014, lebih $ 13 juta telah ditransfer dari pembayaran proyek E-KTP pemerintah RI ke rekening bank pribadi Marliem di Wells Fargo. Saldo rek bank Marliem sebelum transfer masuk hanya: $ 49,62.

23. FBI mengatakan bhw oknum @KPK_RI menawarkan Marliem kekebalan hukum. Tapi Marliem menolak. Melalui suap ke oknum KPK, Marliem terlepas dari tersangka dan menghindar jadi saksi. Dia sdh berencana “menghilang”. “Bunuh Diri” adalah cara JM menghilang bersama 170 juta database EKTP.

24. Holden bersama dua agen FBI pada 8 Agustus 2017 menemui Marliem di sebuah hotel dekat Bandara Internasional Los Angeles. Saat itu JM setuju untuk berbicara dengan mereka. Marliem mengkonfirmasi pengakuannya bahwa dia telah terlibat dalam skema penyuapan pejabat2 tinggi RI.

25. Berdasarkan informasi FBI: Johannes Marliem memiliki seorang pelindung yg sangat berkuasa di Indonesia. JM telah berbicara dengan tokoh itu di malam sebelumnya. Dia mendapat jaminan tdk akan disentuh KPK

26. FBI tetap bersikeras mengajukan tuntutan kepada Marliem berdasarkan UU AS, yang melarang penyuapan dari WN AS atau Perusahaan AS kepada pejabat atau pihak asing yg terjadi di luar negara AS. JM tdk bisa lepas dari jeratan hukum AS meski KPK melindungi korupsinya.

27. Namun mendadak FBI “menarik diri” dari penyelidikan kasus korupsi dan “bunuh diri” Johannes Marliem 9 Agustus 2017. Investigator menduga ada tekanan dari atas terkait hubungan diplomatik tingkat tinggi. Apakah China atau RI yg intervensi kasus Marliem hingga FBI dipaksa mundur?

28. Investigator profesional AS yakin bahwa kunci penuntasan korupsi dan kegiatan spionase China atas Indonesia melalui Johannes Marliem adalah Mei Chai Thor, istri misterius Marliem yg menghilang dan belum berhasil ditemukan. Diduga Thor juga agen intel China

29. Konsekwensi hukum jika Johannes Marliem terbukti agen intel RRC, maka semua koruptor E-KTP yg terima suap dari JM dapat diancam hukuman mati dgn tuduhan telah berkonspirasi dgn agen China Komunis utk mengkhianati negara dlm proyek strategis E-KTP

30. Indonesia telah lama menjadi target Konspirasi Global (KG) khususnya China dan Komunis internasional. KG melancarkan Asymmetric War Strategy (AWS) utk berkuasa mutlak di RI. Dimulai dgn penempatan proxy China jadi Presiden RI hingga target kader PKC China jadi Presiden RI Proxy War.

31. Penguasaan database 170 juta pemilik eKTP, 70 juta blanko eKTP, serbuan WN China, Reklamasi, banjir narkoba dan produk ilegal China, banyak jenis benih beracun, utang LN, penguasaan aset BUMN, pelemahan politik Islam, infiltrasi agen RRC ke K/L strategis, media, dll merupakan bagian AWS-KG.

32. Kesadaran pribumi Indonesia harus terus ditingkatkan. Fakta bhw 96.5% etnis Tionghoa Jakarta adalah rasis dan diduga menjadi bagian dari AWS-KG China utk menguasai Indonesia melalui Pilkada dan Pilpres serta penguasaan database EKTP oleh China adalah sangat berbahaya.

Jakarta, 19 November 2017

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.