Jumat, 19 April 24

Putu Supadma Rudana: Menemukan Cinta Pada Seni, Budaya, dan Politik

Putu Supadma Rudana: Menemukan Cinta Pada Seni, Budaya, dan Politik
* Anggota Komisi III DPR RI, Putu Supadma Rudana.

Jakarta, Obsessionnews.com – Puluhan tahun lamanya mengabdikan diri pada dunia seni dan budaya di tanah air, Putu Supadma Rudana pada akhirnya memilih berkecimpung dalam dunia politik dengan membawa misi besar, Politik Dharma, yakni politik melalui jalan kebaikan.

Mulai bergabung di Partai Demokrat sejak 2008 lalu, kini Ia menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, dan baru saja dilantik sebagai anggota komisi III DPR RI pada Agustus 2017 lalu.

Ketika ditemui di perpustakaan MPR RI, gedung DPR MPR RI Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu, Putu yang tampil sangat rapih dan menawan mengenakan setelan jas, bercerita dengan penuh semangat mengenai perjalanan karier, baik di seni budaya, politik, hingga visi misi serta harapan-harapannya untuk kedua bidang yang berbeda namun saling bersinergi itu.

Terlahir dari keluarga seniman yang begitu mencintai seni dan budaya Indonesia, khususnya Bali, otomatis membuatnya jatuh hati pada dunia itu. Apalagi sebagai pecinta karya seni, keluarga Putu juga memilih menjadikan seni budaya sebagai dedikasi dengan mendirikan sebuah Museum Seni Rupa, Museum Rudana di Bali.

Kecintaannya yang besar serta pengalamannya dalam mengelola karya seni dan budaya, membuatnya didapuk sebagai Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) yang membawahi lebih dari 400 museum di seluruh Indonesia.

Selain karena latar belakang keluarga, satu hal yang membuatnya semakin mencintai seni dan budaya Indonesia, adalah, pada saat Ia merantau menyelesaikan pendidikan tingginya di negeri orang.

“Ketika saya mendapatkan pendidikan di luar, justru saya semakin mencintai Indonesia lebih jauh lagi. Karena di sana justru kita melihat banyak kelebihan yang Indonesia miliki, khususnya dalam bidang seni, budaya, dan warisan budaya serta nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Selain itu warisan yang terbesar yang memang kita miliki adalah rasa toleransi, kebersamaan, dan juga kekuatan empati, kekeluargaan, itu kuat sekali di Indonesia,” ujar peraih gelar Master of Business Administration (MBA) dari Webster University of St. Louis, USA ini.

Tahapan demi tahapan telah dilaluinya, sampai pada akhirnya di usianya yang ke-34 tahun tepatnya pada tahun 2008 lalu, Putu memilih ingin mengabdikan hidupnya bagi masyarakat dan bangsa negara ini lebih luas lagi dengan memilih berpolitik, bergabung di Partai Demokrat. Ia mengaku, keputusan yang sulit tersebut telah menjadi tahapan besar dalam hidupnya. Apalagi banyak masyarakat yang memandang remeh politik, image politik masih kurang bagus di mata masyarakat.

Namun justru di situlah tantangannya! Putu hadir ingin membawa politik ke arah jalan kebaikan melalui ‘politik dharma’, yaitu sebuah filosofi Bali yang berarti membawa politik pada jalan kebaikan.

“Dharma itu adalah perbuatan yang baik, jadi saya selalu berusaha untuk tetap di track yang baik dan benar,” selorohnya. Memulai dunia politik dengan menjabat Ketua Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Partai Demokrat, Putu kini terpilih sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat masa bakti 2015 – 2020.

Perjalanan politiknya pun tentu penuh warna. Selama 9 tahun, ia loyal dan memiliki dedikasi tinggi pada Partai Demokrat. Baginya tak ada karier yang instan, Ia pun telah membuktikannya sendiri. Pada akhirnya Ia berhasil menduduki kursi di senayan setelah bertahun tahun lamanya berkarier di politik, dan sempat mencalonkan diri pada pemilu legislatif 2009 dan 2014 namun gagal.

“Akhirnya saya yakini bahwa pasti ada jalan tuhan, bahwa jalan kebenaran ini akan sampai pada waktunya. Dan pada akhirnya justru sekarang tanggal 24 agustus 2017 lalu tanpa disangka saya dilantik menggantikan calon lain. Yang saya lihat hikmahnya adalah saya bisa membuktikan bahwa jalan baik atau jalan kebenaran itu bisa sampai walaupun terlambat ataupun terakhir. Nah artinya inilah proses semangat ini yang ingin saya sharing, berbagi dengan semua pihak bahwa jalan itu kita gunakan dengan jalan kebenaran. Meski lama tapi pada saat waktunya tiba, terasa begitu melegakan tanpa ada beban apapun. Karena justru itu banyak pihak yang mendoakan kita,” terang Putu dengan senyum merekah di wajahnya yang kharismatik.

Di Senayan, Putu ditugaskan di Komisi III yang membidangi permasalahan Hukum, HAM, dan Keamanan. Menurutnya, yang menjadi point utama dalam bidang ini, adalah kemajuan bangsa Indonesia ke depannya bagaimana generasi muda bisa terhindar dari narkoba, “karena narkoba ini yang terberat,” lirihnya. Kemudian, bagaimana bangsa Indonesia bisa terlepas dari kondisi korupsi, sehingga bebas korupsi.

“Nah ini perilaku budaya yang saya lihat ada korelasi komisi 3 dengan budaya. Selain itu, juga bagaimana generasi muda kita bisa menggunakan media sosial (medsos) untuk tujuan baik, menggerakan hal-hal yang berbau anti hoax. Jadi tentu hal-hal inilah yang coba kita kontribusikan kepada masyarakat, di samping juga saya ingin memberikan citra ke depan. Memberi sumbangsih citra yang baik untuk DPR RI dengan apa, hadir secara bersih, menggunakan jalan dharma dan akhirnya disiplin, berkomitmen untuk bekerja di parlemen, melayani, mewakili dan memperjuangkan aspirasi masyarakat itu,” tuturnya dengan penuh semangat.

Di samping itu, Putu berharap penegakan hukum di Indonesia bisa berlaku adil dan merata bagi semua pihak. Terlepas dari siapapun dia, jika memang salah ya salah dan jika memang benar ya benar.

Di usia Partai Demokrat yang ke-16 tahun, Putu menjelaskan, Partai Demokrat memiliki lima point dalam konsep membantu rakyat dan mengawal pemerintah. Pertama adalah, ingin ekonomi kesejahteraan masyarakat berjalan dengan baik, kedua ingin lapangan kerja semakin meningkat, ketiga konsisten mendukung KPK dalam memberantas korupsi, keempat penegakan hukum serta pemerataan yang adil, “dan selanjutnya kita berharap kebutuhan pokok masyarakat juga terpenuhi,” Ia berkata serius.

Putu berharap Partai Demokrat akan semakin dewasa di usianya yang ke -16 tahun ini. Dewasa dalam arti melayani rakyat, dalam berprestasi dan berkinerja untuk rakyat.

“Dan harapan yang konkrit adalah justru partai ini harus menjadi partai yang modern, partai yang maju, partai yang langsung berkontribusi untuk rakyat, dan partai yang ada di hati rakyatnya. Karena memang kita selalu berada untuk kepentingan rakyat dan berbakti untuk rakyat,” Putu menutup pembicaraan. (Suci Yulianita/Foto: Edwin B)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.